Kami mengimbau kepada petani supaya melakukan penyulaman terhadap tanaman padi yang dimakan hama keong

Kulon Progo (ANTARA) - Tanaman padi seluas 30 hektare di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mati akibat serangan hama keong yang cukup parah di beberapa kecamatan di wilayah ini.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha di Kulon Progo, Kamis, mengatakan keong menyerang tanaman padi yang masih di bawah umur 30 hari setelah tanam.

"Kami mengimbau kepada petani supaya melakukan penyulaman terhadap tanaman padi yang dimakan hama keong," kata Aris Nugraha.

Ia mengatakan saat ini wilayah yang memasuki masa tanam, yakni sebagian Sentolo, Nanggulan, Wates, Temon, Panjatan, dan Pengasih dengan lahan seluas 4.150 hektare padi. Lahan tanaman padi yang paling parah diserang hama keong di Bulak Trinulyo, Bulak Kagokan, dan Bulak Jetis.

"Kami sudah melakukan gerakan pengendalian hama keong. Serangan hama keong masih masuk kategori ringan," katanya.

Aris mengatakan pengendalian hama keong harus dilakukan secara terpadu dan serentak. Tahap pertama, pemasangan saringan di saluran air masuk ke sawah, sehingga keong tidak bisa masuk ke sawah.

Langkah selanjutnya, pembuatan pagar plastik di lahan persemaian, pemasangan tongkat kayu untuk tempat perangkap keong bertelur, selanjutnya telur dimusnahkan.

"Kami juga meminta petani membuat parit keliling sawah. Sawah dikeringkan, sehingga keong akan mengumpul di parit yang masih ada air," katanya.

Salah satu petani di Kecamatan Sentolo, Martiyem mengatakan tanaman padi seumur empat hari di lahan tanaman padi seluas 1.000 meter persegi hampir 25 persennya mati dimakan keong.

"Tahun ini, serangan hama cukup parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kami juga sudah berusaha melakukan pencegahan, tapi dalam satu malam serangan hama keong cukup ganas," katanya.

Baca juga: Kulon Progo lakukan gerakan percepatan tanam padi

Baca juga: Kulon Progo uji coba demplot padi Inpari Zinc

Pewarta: Sutarmi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020