Jakarta (ANTARA News) - Analisis pendahuluan International Labour Organization (ILO) Jakarta mengungkapkan, jumlah pengangguran bakal meningkat antara 170 ribu hingga 650 ribu menjelang 2009, akibat krisis global.
"Saat ini 15 ribu pekerja di sektor komoditas ekspor sudah di-PHK di Jawa Barat, demikian pula 14 ribu pekerja tekstil, ditambah lagi 35 ribu pekerja furnitur dan kerajinan juga bakal di-PHK di akhir 2008," kata Ekonom ILO Kee Beom Kim dalam Pemaparan Laporan Terbaru ILO di Jakarta, Selasa.
Krisis global, lanjut dia, juga berdampak pada banyaknya perusahaan yang sudah mengumumkan pembubaran sementara dan permanen, pengurangan jam kerja, hingga sekedar menghentikan waktu lembur.
Menurut dia, fakta jumlah pengangguran sebagai dampak krisis global ini hanyalah ujung dari fenomena gunung es yang akan berdampak pada semakin besarnya porsi ekonomi informal yang sangat rentan krisis serta tingginya tingkat kemiskinan.
"Yang paling awal terkena dampak adalah para pekerja muda akibat menyusutnya lowongan, padahal saat ini pengangguran di usia muda sudah 25 persen," katanya.
Menurut dia, sejak 2007 pertumbuhan Produk Domestik Bruto (GDP) dunia yang hanya 5 persen sudah mulai menurun dan akan terus menurun pada 2009 jadi hampir 2 persen saja.
"Bahkan GDP negara maju menjadi minus sekitar 0,2 persen pada 2009 dari pertumbuhan 2,6 persen pada 2007. Sementara GDP negara berkembang dari 8 persen pada 2007 menjadi sekitar 5 persen pada 2009," katanya.
Untuk Indonesia, tambahnya, dari 6,2 persen pada 2007 menjadi 6 persen pada 2008 dan 4,5 persen pada 2009.
Sementara itu menurut Deputi Kepala Bappenas bidang Evaluasi Pengembangan Kinerja Dr Bambang Widianto, yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran ini adalah meningkatkan kebijakan pasar kerja, menumbuhkan iklim bisnis dan investasi, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, hingga memfasilitasi migrasi pekerja ke luar negeri.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008