Teheran, (ANTARA News) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad Selasa mengatakan bahwa dia tidak tertarik untuk bertemu dengan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy.

"Salah seorang kepala negara Eropa yang berusaha tampil sebagai kekuatan dunia dan berbicara seperti Pharaoh baru-baru ini mengatakan, bahwa dia tidak ingin berbicara dan bersalaman dengan seseorang yang mengatakan, bahwa rezim Zionis (Israel) harus dimusnahkan," kata Ahmadinejad dalam pidato di Ahvaz, Iran baratdaya, seperti dilaporkan DPA.

Dia menyitir pernyataan-pernyataan Sarkozy yang tidak ingin mengajak bersalaman atau duduk semeja dengan Ahmadinejad karena kebencian Presiden Iran itu terhadap Israel.

"Saya tak pernah minta untuk berbicara atau bersalaman dengan anda, dan itu tak kan pernah dilakukan," kata Ahmadinejad dalam pidatonya, yang diterbitkan oleh media negara.

Dengan menyebut Sarkozy 'kekanak-kanakan', Ahmadinejad mengatakan bahwa Iran tak akan pernah mengakui Israel sebagai negara berdaulat.

Dia juga mengatakan bahwa Iran tidak akan mundur dari hak-haknya yang sah untuk mengembangkan teknologi nuklir.

Para pengamat percaya bahwa Sarkozy secara perlahan menggantikan posisi Presiden AS George W. Bush yang segera akan habis masa jabatannya sebagai "politisi jahat", dan Teheran bahkan memperingatkan 'konsekuensi serius atas hubungan-hubungan dua negara.'

Menteri Luar Negeri Iran, Manouchehr Mottaki memutuskan untuk tidak hadir dalam konferensi pada hari Minggu tentang Afghanistan di Paris, yang dibuka dengan pidato dari Sarkozy. (*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008