Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan korban meninggal dunia akibat banjir yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara bertambah enam orang dan tiga orang lainnya masih dalam pencarian.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapanuli Tengah melaporkan korban banjir yang terjadi sejak Rabu pukul 01.00 WIB akibat luapan Sungai Aek Sirahar menjadi enam orang meninggal dan tiga orang masih dalam pencarian," kata Agus melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Korban tewas akibat banjir Tapteng bertambah jadi 7 orang
Baca juga: Tiga dari enam korban banjir di Tapteng berhasil diidentifikasi
Agus mengatakan banjir dengan ketinggian dua meter hingga 2,5 meter merendam empat kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah. Atas bencana tersebut, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari sejak Rabu.
BPBD Kabupaten Tapanuli Tengah telah berkoordinasi dengan dinas terkait dan TNI/Polri untuk melakukan evakuasi warga terdampak banjir dan pendataan kerugian material yang timbul.
"Tim gabungan juga mendirikan posko pengungsian, dapur umum, fasilitas kesehatan dan terus mencari warga yang diduga hanyut," katanya.
Baca juga: Sedikitnya 12 tiang PLN roboh akibat banjir di Tapteng
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020