Lubukbasung, (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengevakuasi 53 warga dari 19 kepala keluarga di Kurao Ujung, Jorong Pasa Durian, Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubukbasung, karena banjir merendam tempat tinggal mereka, Rabu siang.
"Mereka kita evakuasi menggunakan perahu karet ke rumah warga yang lebih aman," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Syafrizal di Lubukbasung.
Ia mengatakan tempat tinggal mereka direndam banjir setinggi 20-30 centimeter.
Selain itu, jalan menuju lokasi direndam banjir sekitar satu meter akibat meluapnya air sungai Batang Antokan setelah hujan lebat melanda daerah itu, Selasa (28/1) malam.
Baca juga: Puluhan rumah di Manggopoh Agam diterjang banjir
Baca juga: Dua rumah warga Agam rusak dihantam luapan Batang Tiku
Baca juga: Ruas jalan Padang-Pasaman Barat terendam banjir hingga 50 centimeter
"Air sungai itu meluap dan merendam tempat tinggal dan jalan pada Rabu (29/1) sekitar pukul 05.00 WIB," katanya.
Banjir juga merendam sekitar 30 hektare lahan perkebunan kelapa sawit milik warga setinggi satu sampai 1,5 meter.
Selain banjir di Kurao, banjir juga merendam jalan di Jorong Gantiang, Nagari Sitanang, Kecamatan Ampeknagari, lalu pohon cemara laut juga tumbang di Pasia Tiku, Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjungmutiara.
Pohon itu menimpa tiang listrik mengakibatkan listrik padam dan menimpa warung milik Elia (49).
Pohon pinang juga menimpa atap rumah warga di Panaman, Nagari Tigo Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan. "Tidak ada korban jiwa akibat bencana ini dan kerugian material sedang didata," katanya.
Dengan kejadian itu, pihaknya mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dengan cara menghindari sungai, segera mengungsi ke daerah lebih aman saat hujan dan lainnya.*
Baca juga: Tanah longsor terjadi di 30 lokasi di Kabupaten Agam
Baca juga: Banjir dan longsor terjang lima kecamatan di Agam-Sumbar
Baca juga: Banjir di Agam surut, warga mulai bersihkan rumah
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020