Islamabad (ANTARA News) - Pakistan telah menolak tawaran Inggris untuk menginterogasi para tersangka yang ditangkap dalam kaitan dengan serangan Mumbai, kata Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani, Senin. Perdana Menteri Inggris Gordon Brown mengunjungi Islamabad pada akhir pekan dalam upaya meredakan ketegangan antara Pakistan dan India setelah serangan-serangan di kota metropolis India yang menewaskan 172 orang itu. "Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani mengatakan bahwa pada pertemuannya Minggu dengan Perdana Menteri Inggris, ia menolak tawaran Inggris untuk menyelidiki orang-orang Pakistan yang ditangkap setelah serangan-serangan Mumbai," kata kantor Gilani. Gilani menyampaikan hal itu kepada parlemen pada awal sidang mengenai situasi yang timbul setelah peristiwa Mumbai itu, katanya. "Ia menyatakan memberi tahu Gordon bahwa jika ada bukti, maka orang-orang ini akan diadili sesuai dengan hukum Pakistan," katanya. Dalam kunjugannya ke Islamabad, Brown berjanji membantu Pakistan "mematahkan mata rantai teror" setelah ia mengadakan perundingan dengan Presiden Asif Ali Zardari mengenai keamanan setelah serangan Mumbai. Sedikitnya satu warganegara Inggris tewas dalam serangan di pusat finansial India itu, dan Brown mengatakan ia meminta Zardari mengizinkan polisi Inggris menginterogasi para tersangka Pakistan. Brown mengatakan, Inggris akan bekerja sama dengan pemerintah di Islamabad untuk memastikan bahwa teroris tidak memiliki tempat aman di Pakistan, dan ia menjanjikan enam juta pound (sembilan juta dolar) untuk membantu Pakistan menangani militansi. Sejumlah warga asing termasuk diantara korban yang tewas dalam serangan-serangan militan itu, menurut pernyataan para pejabat di India dan negara tempat asal korban. Sebuah kelompok tak dikenal yang menamakan diri Deccan Mujahedeen mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, dan seorang bersenjata mengatakan kepada saluran televisi India melalui telefon bahwa mereka berasal dari India dan melakukan serangan itu karena perlakuan terhadap muslim India. Sejumlah pejabat India menuduh serangan itu dilakukan oleh kelompok dukungan Pakistan, Lashkar-e-Taiba, yang terkenal karena serangan terhadap parlemen India pada 2001. Namun, jurubicara Lashkar membantah terlibat dalam serangan tersebut. Serangan-serangan Mumbai itu juga telah menimbulkan ketegangan antara India dan Pakistan. India mengatakan bahwa seluruh 10 orang bersenjata yang melakukan serangan itu datang dari Pakistan. New Delhi telah memberi Islamabad daftar 20 tersangka teroris dan menuntut penangkapan serta ekstradisi mereka. India dan Pakistan terlibat dalam tiga perang dan hampir terjerumus ke dalam perang keempat setelah serangan militan pada 2001 terhadap gedung parlemen India. Dua dari tiga perang itu meletus karena masalah Kashmir. Laporan-laporan terakhir intelijen India menunjukkan kenaikan tajam dalam upaya penyusupan militan melewati garis pengawasan yang dibantu pasukan perbatasan Pakistan, demikian AFP.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008