Mataram (ANTARA News) - Puluhan warga Desa Sesele, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin malam sekitar pukul 21.00 Wita, mengamuk dan melakukan aksi pengrusakan setelah mengetahui kandidatnya kalah dalam Pilkada.
Puluhan warga itu melempari gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Muini di desa itu hingga kaca jendelanya pecah berantakan. Gedung Puskesmas Sesela dan kantor desa setempat juga menjadi sasaran amukan warga dan aksi pelemparan batu hingga kaca bangunan itu pecah.
Bahkan salah satu ruang kelas di Ponpes Al Muini itu diobrak-abrik warga setelah lebih dulu mendobrak pintu ruang kelas.
Sebuah lapak-lapak jualan di pinggir jalan desa juga dibakar warga yang emosi kemudian warga memblokir jalan desa itu.
Amukan warga itu baru reda setelah aparat kepolisian Polres Lombok Barat tiba di lokasi kejadian untuk mendukung perkuatan Polsek Gunung Sari.
Satu peleton satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda NTB juga diterjunkan untuk meredam amarah warga.
Kapolres Lombok Barat, AKBP Agus Supriyatno, juga terjun ke lokasi kemudian bersama unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Gunung Sari, mengumpulkan tokoh adat, tokoh agama dan sejumlah pemuka masyarakat untuk menggelar pertemuan.
Pertemuan berlangsung lebih dari satu jam dan selama pertemuan, warga melarang para wartawan mendekati lokasi tersebut.
Usai pertemuan, AKBP Supriyanto mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan insiden pengrusakkan itu ada kaitannya dengan kandidat yang bertarung dalam Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Lombok Barat itu.
"Masih terlalu dini, ini hanya kesalahpahaman, ada pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan," ujar Supriyanto tanpa merinci akar permasalahan yang melatari aksi kekerasan tersebut.
Ia juga mengatakan bahwa suasana sudah kondusif walaupun masih menempatkan personil untuk berjaga-jaga di lokasi kejadian.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, aksi pengerusakan di Ponpes Al Muini itu merupakan peristiwa kedua kalinya sebab lima hari lalu Ponpes itu juga menjadi sasaran amarah warga.
Saat itu, tim sukses pasangan Zaini Arony-Mahrip (ZAM-ZAM) selaku salah satu kandidat Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Lombok Barat yang bertarung dalam pemilu putaran kedua itu tengah membekali para saksi di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Sementara sebagian warga Desa Sesele mengklaim sebagai bagian dari pendukung setia pasangan Sajim Sastrawan-Munajib (SMS) yang menjadi rival politik ZAM-ZAM dalam pemilu putaran kedua itu.
Hasil rekapitulasi sementara yang dilaporkan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sembilan dari 15 kecamatan di Lobar, `Zam-Zam` meraih 112.876 suara (57,95 persen).
Sementara rivalnya pasangan Lalu Sajim Sastrawan dan TGH Munajib Kholid Muhyiddin (SMS) meraih 81.898 suara (42,05 persen).
Dijadwalkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lombok Barat akan menggelar pleno penetapan hasil pemungutan suara putaran kedua itu pada Selasa (16/12). (*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008
pdhl kl dipikir2 pa untgnya?
aneh dech..