Kudus (ANTARA News) - Keris peninggalan Sunan Kudus, anggota Wali Sembilan, yang dikenal dengan keris Cintoko kembali dijamas yang dilakukan di kompleks Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (M3SK), Jawa Tengah, Senin. Kegiatan ritual tersebut dilakukan setiap hari Senin atau Kamis setelah hari Tasrikh, yang dipusatkan di bangunan Tajug, depan pintu masuk kompleks makam Sunan Kudus. Selain satu bilah keris, penjamasan juga dilakukan terhadap dua mata tombak peninggalan Sunan Kudus, dibersihkan oleh seorang yang ahli melakukan hal itu, yakni Haji Fakihudin. Ketiga barang pusaka tersebut dibersihkan dengan menggunakan air jeruk nipis, merang ketan hitam, dan kemudian dikeringkan dengan sekam. Air jeruk nipis dipercaya dapat mencegah karat pada benda pusaka yang berumur ratusan tahun itu. Menurut Ketua Yayasan M3SK, HM Nadjib Hassan, prosesi tersebut biasa dilakukan oleh pendahulunya hingga sekarang secara turun temurun. Sebelum penjamasan dimulai, diawali dengan ritual keagamaan dan doa bersama yang dipimpin oleh ulama sepuh. Setelah penjamasan, keris dikembalikan ke tempat semula yakni berada di atap bangunan Tajuk yang disediakan tempat khusus untuk penyimpanannya itu dengan diiringi bacaan solawat. Sementara dua tombak dikembalikan di tempatnya semula di dekat mimbar imam masjid peninggalan Sunan Kudus untuk memimpin sholat berjamaah. Usai prosesi tersebut, dilanjutkan dengan acara makan bersama dengan menu khas "jajan pasar".(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008
Saya sudah lama mempunyai keris, Beberapa kali saya coba cari di internet, tapi sepertinya saya tidak / belum menemukan yang sama persis.
Kepada rekan-rekan pecinta keris atau siapa saja yang mempunyai pengetahuan tentang keris, Saya mohon agar dapatnya memberikan informasi tentang empu pembuat keris ini, nama (jenis), jaman/tahun pembuatannya dan atau istilah-istilah dalam keris dan sebagainya.
Sebelum dan sesudahnya, saya sampaikan banyak terima kasih.
www.manusiajawa.co.cc