Jakarta (ANTARA News) - Negara-negara ASEAN akan menunjuk perwakilan tetap bagi kantor Sekretariat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk meningkatkan kinerja ASEAN.
"Negara ASEAN akan menunjuk perwakilan tetapnya untuk mempermudah mekanisme kerjasama dengan Sekretariat ASEAN di Jakarta dan menerapkan berbagai kesepakatan kerja sama," kata Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan dI Jakarta, Senin, seusai acara pengesahan pemberlakuan Piagam ASEAN.
Menurut Surin, keberadaan perwakilan tetap masing-masing negara anggota untuk ASEAN akan memperpendek birokrasi dan waktu yang dibutuhkan negara-negara ASEAN guna mencapai konsensus bersama.
"Perwakilan tetap itu yang akan bertanggung jawab atas urusan koordinasi dengan pemerintah pusat masing-masing," katanya.
Kebijakan pembentukan Komite Perwakilan Tetap itu merupakan salah satu komitmen bersama negara-negara anggota ASEAN yang disepakati dalam Piagam ASEAN selain Badan HAM dan Dewan Komunitas.
Selain penunjukan perwakilan tetap, Piagam ASEAN juga mengatur pertemuan tingkat menteri ASEAN menjadi dua kali setahun.
"Hari ini adalah untuk pertama kalinya para menteri (Menlu) ASEAN melakukan pertemuan dewan koordinasi bersama," ujarnya.
Dalam upaya memperluas peran dari Sekretariat ASEAN, kata dia, Sekretaris Jenderal ASEAN yang mula-mula hanya dibantu oleh dua wakil akan dibantu oleh empat wakil yang membawahi masalah politik, ekonomi, sosial-budaya dan sekretariat.
Dengan adanya perluasan peran dan fungsi Sekretariat ASEAN, lanjut dia, pemerintah Indonesia melalui Menlu Hassan Wirajuda telah menjanjikan untuk meningkatkan bantuan fasilitas terhadap Sekretariat ASEAN berupa penambahan gedung baru.
Pada kesempatan itu Surin juga mengatakan bahwa syarat dan ketentuan Badan HAM ASEAN akan dibahas dalam pertemuan tingkat Menlu ASEAN pada Juli 2009.
Acara pengesahan pemberlakuan Piagam ASEAN yang telah dinantikan selama 41 tahun oleh negara-negara ASEAN selain dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan, Hassan Wirajuda (Menteri Luar Negeri, Indonesia), Mohamed Bolkiah (Menteri Luar Negeri dan Perdagangan, Brunei Darussalam), Kao Kim Hourn (Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Kamboja), Bounkeut Sangsomsak (Wakil Menlu, Lao PDR), Rais Yatim (Menlu, Malaysia), U Nyan Win (Menlu, Myanmar), Alberto G. Romulo (Menlu, Filipina), George Yeo (Menlu, Singapura), Mun Patanotai (Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi, Thailand), dan Pam Gia Khiem (Wakil PM/Menlu, Vietnam).
Pada acara tersebut, selain bersulang untuk merayakan pengesahan pemberlakukan Piagam ASEAN, para tokoh ASEAN itu juga mengheningkan cipta sejenak untuk mengenang jasa-jasa diplomat senior Indonesia yang juga mantan Menlu Ali Alatas yang meninggal pekan lalu.
Ali Alatas dikenal memiliki komitmen yang besar bagi ASEAN. Dia merupakan perwakilan Indonesia dalam merumuskan Piagam ASEAN. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008