"Ya benar, hasil koordinasi dengan pihak imigrasi, hari ini keenam WNA itu akan diserahkan ke pihak imigrasi dan akan dibawa ke Kupang," kata Kapolres Rote Ndao AKBP Bambang Wibowo saat dikonfirmasi ANTARA dari Kupang, Rabu.
Baca juga: Enam warga China terdampar di Pulau Rote
Hal ini disampaikan Bambang berkaitan dengan kelanjutan kasus ditemukannya enam warga negara China yang terdampar di perairan Rote Ndao.
Tim dari Imigrasi Kupang, kata dia, saat ini tengah dalam perjalanan ke Rote Ndao untuk menjemput enam warga negara China tersebut. Tim dari Imigrasi Kupang akan segera tiba di kabupaten terselatan pulau itu.
"Kami hanya bertugas mengamankan, selanjutnya karena ini berkaitan dengan orang asing maka kewenangan kami serahkan ke pihak Imigrasi Kupang," ujar dia.
Baca juga: Imigrasi Kupang memproses enam WNA China terdampar di Rote Ndao
Enam warga China yang terdampar di perairan Rote itu adalah Fan Shenghong, Cui Henggo, Hang Yongsheng, Wang Sisen, Han Baolin, dan Chu Kaishan. Semuanya berasal dari Kota Jiangsu di China.
Enam warga China itu diketahui hendak menyeberang ke China dari Kupang dengan didampingi oleh dua warga Indonesia Aba dan Madan. Tiba di perairan Australia, mereka dihadang oleh coast guard Australia.
Baca juga: Enam warga China terdampar di Rote Ndao negatif virus corona
Enam WNA China dan dua warga Indonesia itu diamankan dan diperiksa di tengah laut selama dua hari, baru kemudian diberikan kapal baru serta dua jerigen solar untuk berlayar kembali ke Indonesia.
Akibat kehabisan BBM, kapal yang ditumpanginya tak bisa berlayar sehingga terdampar di perairan Rote Ndao dan dilihat oleh anggota TNI AL dan polisi yang sedang berpatroli bersama, sehingga langsung diamankan.
Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kupang Syahril mengatakan pihaknya sementara memproses enam warga negara asing (WNA) asal China yang ditahan setelah terdampar di perairan Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kami sedang proses mereka (enam warga asal China), hari ini kami tindaklanjuti dengan mengirim bagian intelijen keimigrasian ke lapangan untuk melakukan pengawasan keimigrasian dan berkoordinasi langsung dengan polres setempat," katanya.
Dia mengatakan pihaknya telah mendapat informasi terkait penahanan enam WNA China yang terdampar pada Selasa (28/1), hanya saja terkendala akses transportasi sehingga tindaklanjutnya baru bisa dilakukan Rabu ini.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020