Masuk Bursa Efek Indonesia adalah bagian strategis perseroan dalam meningkatkan kapasitas armada dan tata kelola yang lebih baikJakarta (ANTARA) - Perusahaan logistik PT Putra Rajawali Kencana Tbk resmi melantai di bursa melalui mekanisme penawaran umum perdana atau IPO dan tercatat sebagai emiten baru kedelapan yang tercatat di BEI tahun ini.
"Masuk Bursa Efek Indonesia adalah bagian strategis perseroan dalam meningkatkan kapasitas armada dan tata kelola yang lebih baik," kata Direktur Utama PT Putra Rajawali Kencana Tbk Ariel Wibisono di Jakarta, Rabu.
Ariel menambahkan, pihaknya mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 21Januari 2020. Ia mengklaim, selama masa penawaran umum 22-23 Januari 2020 lalu, saham perusahaan berkode emiten PURA itu mendapatkan respons tinggi dari investor.
"Seluruh saham yang ditawarkan dapat diserap dengan baik dengan mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 59,18 kali dari jumlah saham yang ditawarkan untuk porsi pooling, jauh melebihi ekpektasi yang diharapkan oleh perseroan," ujar Ariel.
Perseroan melepas 1,8 miliar saham baru dengan harga Rp105 per saham. Dari IPO, perseroan mendapat dana Rp189 miliar sebelum dikurangi biaya emisi dari IPO dan seluruhnya digunakan untuk pembelian armada baru dan bekas, trailer tronton, dan karoseri serta ban dan aksesorisnya.
Direktur PT Putra Rajawali Kencana Tbk Yonathan Himawan Hendarto mengatakan, industri logistik masih dapat bertumbuh dengan baik beberapa tahun ke depan.
"Perseroan juga senantiasa menjaga performa keuangan agar mulai 2024 dapat membagi dividen kepada para pemegang saham," ujarnya.
Sementara itu, Head of Investment Banking PT UOB Kay Hian Sekuritas Daud Gunawan, selaku penjamin pelaksana emisi efek menyatakan, PT Putra Rajawali Kencana Tbk memiliki manajemen yang berpengalaman dan bertata kelola baik.
"Potensi dan kebutuhan intra-logistik di Indonesia sangatlah tinggi, sehingga langkah strategis perseroan untuk mendapatkan pendanaan dari bursa saham merupakan langkah yang tepat," kata Daud.
Dengan perolehan dana hasil IPO, perseroan memproyeksikan pendapatan sekitar Rp188 miliar dan Rp268 miliar masing-masing pada 2020 dan 2021. Sedangkan untuk laba kotor pendapatan (gross profit) perseroan diproyeksikan akan tumbuh sekitar 207 persen dan 54 persen pada 2020 dan 2021.
Untuk mencapai target tersebut, perseroan akan menjalankan beberapa strategi usaha kedepannya. Pertama, perseroan akan menambah jumlah armada. Kedua, perseroan akan ekspansi pasar ke luar Jawa. Ketiga, perseroan akan meningkatkan penggunaan teknologi dalam angkutan jasa darat, serta penggunaan armada truk terbaru dan efisiensi biaya operasi.
Pada perdagangan perdana, saham PURA naik 73 poin atau 69,52 persen menjadi Rp178 per saham.
Baca juga: Perusahaan properti Triniti Land resmi tercatat di bursa
Baca juga: Perusahaan manajer investasi Ashmore resmi melantai di bursa
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020