Jakarta (ANTARA) - Sutradara asal Malaysia mengaku dirinya mendapatkan inspirasi dari sejumlah film aksi Indonesia seperti "Merantau" (2009), "The Raid" (2011), hingga "Wiro Sableng" (2018) untuk membuat film aksi keduanya, "Wira" (2019).

"Saya penggemar film action Indonesia. Saya suka 'The Raid', 'Merantau', 'The Night Comes Before Us', sampai 'Wiro Sableng' pun saya tonton. Saya banyak dapat influence dari film Indonesia," kata Adrian saat ditemui di Jakarta, Selasa (28/1).

Kesukaannya atas film-film aksi Indonesia pun memperkenalkannya kepada aktor-aktor Tanah Air seperti Iko Uwais, Ismi Melinda, hingga Yayan Ruhian yang berhasil ia gaet untuk berlaga di "Wira".

Bicara mengenai Yayan, Adrian mengaku mulanya ia mengajak aktor Mad Dog itu dalam film "The Raid" itu sebagai pengarah koreografi silat untuk film teranyarnya.

"Betul bahwa awalnya saya jemput Bang Yayan jadi koreografer saja. Tapi waktu itu untuk tokoh Iffrit, saya memang masih belum tentukan siapa aktor buat meranin dia," papar Adrian.

Baca juga: Iko Uwais dipertimbangkan bergabung di film G.I Joe: Snake Eyes

"Tiba-tiba saya berpikir, betapa bagusnya bila Bang Yayan main tokoh ini, dan rupanya dia menyanggupi. Kalau bukan Bang Yayan yang main, mungkin film ini tak akan semenarik yang diharapkan," ujarnya melanjutkan.

Sutradara film "Paskal: The Movie" (2018) itu pun tak menampik bahwa hadirnya Yayan di film bergenre aksi itu menimbulkan reaksi yang baik di Negeri Jiran saat penayangannya di bulan November-Desember 2019.

"Di Malaysia sendiri belum pernah ada film action dengan porsi fighting scene 75-80 persen dari cerita. Biasanya porsinya 50:50 antara aksi dan drama. Banyak first time buat film ini (untuk Malaysia)," kata Adrian.

Sineas berusia 36 tahun itu pun berharap, kehadiran film "Wira" sebagai kolaborasi aktor Malaysia dan Indonesia yang bisa menjadi jembatan di dunia perfilman antara dua negara tersebut.

Baca juga: Aktor laga Iko Uwais kenalkan senjata tradisional kerambit

"Saya harap penonton di Indonesia dapat menikmati film ini sebagaimana penonton di Malaysia. Semoga bisa memperkenalkan aktor Malaysia ke penikmat dan pembuat film Indonesia kalau ada aktor seperti Hairul (Azreen) untuk berlakon di Indonesia," kata Adrian.

"Saya juga look forward buat kerja sama lainnya sama film maker Indonesia, dan semoga ini bisa jadi sebuah jembatan crossover Indonesia dan Malaysia," ujarnya pula.

"Wira" bercerita tentang Hassan (Hairul Azreen) yang meninggalkan keluarganya sejak ia masih muda untuk menjadi seorang tentara, dan menjauh atas ketidakadilan yang dialami keluarga dan komunitasnya yang ditindas oleh Raja (Dain Said).

Setelah menjalankan tugasnya sebagai tentara, Hassan kembali ke keluarganya dengan hutang janji kepada saudara perempuannya, Zain (Fifi Azmi) yang harus melawan anak-anak Raja.

Penayangan perdana "Wira" di Indonesia akan dimulai pada 30 Januari di bioskop-bioskop CGV. Selain Indonesia, film ini juga ditayangkan di sejumlah negara Asia Tenggara lain seperti Singapura, Myanmar, Vietnam, dan Kamboja.

Baca juga: Kunci sukses Yayan Ruhian hingga berkarir di Hollywood

Baca juga: Film bernuansa etnik Indonesia yang mencuri perhatian internasional

Baca juga: Reuni ala Yayan Ruhian dan Joe Taslim di "Hit & Run"

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020