Jakarta, (ANTARA News) - Kebijakan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) senilai Rp500 per liter sebagai pendorong utama harga saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melambung 7,63 persen.

IHSG BEI ditutup naik 96,310 poin menjadi 1.359,278 dan indeks LQ45 terangkat 25,653 poin atau 10,30 persen ke posisi 274,758.

"Ini `the best` (penguatan terbaik) pasar saham kita (BEI), penurunan BBM Rp500 per liter menjadi faktor positif naiknya indeks BEI hari ini (Senin 15/12)," kata Analis Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas Pardomuan Sihombing di Jakarta.

Menurut dia, dengan turunnya BBM akan berperan terhadap penurunan inflasi dan selanjutnya akan menjadi pertimbangan penurunan BI-rate.

"Dengan turunnya inflasi dan BI-rate akan membuat pasar saham bergairah kembali," kata Pardomuan.

Kenaikan indeks BEI ini juga mengikuti penguatan bursa regional, seperti bursa Hongkong dan Singapura.

Bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng ditutup naik 1,96 persen (288,56 poin) menjadi 15.046,95 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times yang terangkat 1,70 persen (29,50 poin) ke posisi 1.769,84 juga menjadi pendorong indeks BEI.

Sentiemen positif tersebut telah membuat saham di BEI sebanyak 125 mengalami kenaikan dibanding yang turun 26, sedangkan 41 stagnan dan 265 efek tidak aktif diperdagangkan.

Beberapa saham unggulan yang mendorong dan memimpin indeks BEI menguat diantaranya saham Bumi Resources yang terangkat Rp80 ke level Rp980, Antam menguat Rp200 ke posisi Rp1.200, Astra Internasional naik Rp900 menjadi Rp10.600, Telkom melambung Rp650 ke harga Rp7.250, Perusahaan Gas Negara menambah Rp325 ke Rp2.325 dan Bank BRI melejit Rp600 menjadi Rp4.275.

Perdagangan berjalan cukup ramai, ini terlihat dari transaksi yang sebanyak 62.915 kali dengan melibatkan 2,167 miliar saham dan nilai mencapai Rp2,173 triliun.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008