Kairo, (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Mesir Ahmed Abul Gheit, Ahad, dengan keras mengritik Iran karena tindakannya terhadap masalah Palestina, dan mengatakan Iran "tak mengingini kebaikan bagi rakyat Palestina".
Abul Gheit mengeluarkan pernyataan itu sebelum keberangkatannya ke Eropa untuk suatu kunjungan ke Praha, Ahad, demikian laporan kantor berita Mesir, MENA.
"Pemerintah Iran ingin memberlakukan dan menyebarkan ideologi mereka sendiri di wilayah ini," kata Abul Gheit.
Ketika mengomentari pernyataan beberapa pejabat Iran mengenai masalah Palestina, diplomat senior Mesir itu mengatakan, "Mereka tak memberi apa-apa mengenai masalah Palestina kecuali memberikan pidato lemah dan tuduhan tanpa dasar".
Ahad pagi, Kementerian Luar Negeri Mesir mencela Ketua Dewan Kebijakan Iran Ali Akbar Hashemi karena kecamannya atas tindakan Mesir menutup tempat penyeberangan Rafah di perbatasan dengan daerah kantung Palestina, Jalur Gaza.
"Mesir tak bisa menerima celaan atas sikapnya dalam masalah Palestina," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Mesir Hossam Zaki dalam suatu pernyataan.
Pada Selasa, Departemen Luar Negeri Mesir memanggil utusan diplomatik Iran di Kairo dalam protes terhadap demonstrasi anti-Mesir baru-baru ini di Iran.
Iran dan Mesir saat ini hanya memiliki beberapa bagian kepentingan di masing-masing negara setelah Iran memutuskan hubungan pada 1980, guna memprotes pengakuan Mesir atas Israel.
Hubungan bilateral telah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun belakangan tapi tak ada kemajuan nyata yang telah dicapai.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008