Keputusan perubahan nama bandara itu menjadi Bizam sudah final, maka semua orang harus tunduk dan taat kepada keputusanMataram (ANTARA) - DPRD Nusa Tenggara Barat memberikan rekomendasi persetujuan perubahan nama Bandara Internasional Lombok menjadi Bandara Internasional Zainudin Abdul Majid (Bizam).
Wakil Ketua DPRD NTB, Mori Hanafi, mengatakan perubahan nama Bandara Internasional Lombok (BIL) menjadi Bandara Internasional Zainudin Abdul Majid (Bizam) ini sudah mendapat persetujuan dari empat pimpinan DPRD bersama seluruh fraksi dan komisi di DPRD NTB.
"Walaupun ada yang tidak hadir dalam rapat karena ada kegiatan partainya di Jakarta. Contohnya Nasdem dan PKB. Namun pada intinya semua sudah setuju perubahan BIL jadi Bizam," ujarnya di Mataram, Selasa.
Baca juga: DPRD NTB : Perubahan nama Bandara Lombok menjadi Bizam sudah final
Perubahan nama BIL menjadi Bizam ini sesuai keputusan Kementerian Perhubungan, No. 1421 tentang Perubahan Nama BIL menjadi Bizam di Kabupaten Lombok Tengah.
"Persetujuan perubahan nama bandara ini melalui berita acara yang tinggal diparipurnakan pada Rabu besok (29/1)," kata anggota Komisi I DPRD NTB, Najamudin Moestofa.
Dalam berita acara mengetahui Ketua DPRD NTB, Hj. Baiq Isvie Rupaeda itu, perubahan nama bandara ini dibahas dalam rapat konsultasi pimpinan DPRD, pimpinan fraksi dan pimpinan komisi dalam rangka menindaklanjuti surat Gubernur NTB, No. 457/1100.a/XI/BKBPDN/2019 tertanggal 31 Desember 2019, perihal tindaklanjut rekomendasi perubahan nama BIL menjadi Bizam.
Sebelumnya, Ketua DPRD NTB, Hj. Isvie Rupaeda menegaskan keputusan pergantian nama BIL menjadi Bizam sudah final menyusul Surat Keputusan (SK) Menteri Perhubungan RI Nomor 1421 Tahun 2018.
"Keputusan perubahan nama bandara itu menjadi Bizam sudah final, maka semua orang harus tunduk dan taat kepada keputusan," kata Isvie Rupaeda.
Baca juga: Penumpang pesawat di Bandara Internasional Lombok turun 24 persen
Penegasan Ketua DPRD NTB itu, menyikapi berlarut-larutnya polemik yang terjadi masyarakat NTB terkait perubahan nama BIL menjadi Bizam.
Menurut Isvie, DPRD sebetulnya sudah memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB agar permasalahan polemik perubahan nama BIL menjadi Bizam ini tidak terus berlarut-larut. Salah satunya, Pemprov NTB melakukan sosialisasi secara terus menerus terkait perubahan nama bandara tersebut.
"Kami sudah berikan masukan kepada gubernur melalui aparatur dibawahnya untuk melakukan sosialisasi dengan baik. Kalau itu sudah dilakukan, silakan jalankan keputusan itu," ujarnya.
Penamaan bandara ini diambil dari nama pahlawan nasional asal NTB, almarhum TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Alhmarhum ditetapkan menjadi pahlawan nasional berdasarkan surat keputusan Presiden Joko Widodo, No 115/TK/TAHUN 2017 tanggal 6 November 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional kepada almarhum TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
Baca juga: Jumlah penumpang di Bandara Lombok meningkat
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020