Jakarta (ANTARA News) - Sawitri ingin menari sampai hayat tak lagi dikandung badan.
"Ibu ingin terus menari sampai mati," ujar pencipta tarian Topeng Endel itu, usai tampil menari di acara Pergelaran Kesenian Masyarakat Pesisir di Pantai Publik, Marunda, Jakarta Utara, awal pekan ini.
Janda berusia 60 tahun asal Tegal, Jawa Tengah, itu terlihat kuat dan gemulai saat menari di pentas.
Mengaku mulai belajar menari sejak berusia tujuh tahun, Sawitri mengatakan, murid tarinya sudah tidak terhitung jumlahnya.
"Wah banyak sekali. Anak-anak dan cucu-cucu saya pun penari," katanya.
Dalam acara pentas seni yang diselenggarakan Sub DInas Kebudayaan dan Permuseuman Jakarta Utara, Tarian Topeng Endel yang dibawakan langsung oleh penciptanya itu mewakili kesenian rakyat daerah pesisir pantai utara (Pantura) Jawa,
khususnya di wilayah Indramayu, Batang, Tegal dan Pekalongan.
Acara juga menampilkan sejumlah kesenian tradisional seperti Rebana Biang yang tumbuh driting penyebaran agama Islam di tengah kehidupan masyarakat Betawi, Tari Hadrah Kuntulan (Banyuwangi dan Probolinggo), Tari Zapin (seni musik dan tari asal Timur Tengah yang berasimilasi dengan seni Rebana dan Gambus Betawi).
Selain itu, dipentaskan pula kesenian Rampak Bedug, Tari Indang Ramolay, dan Peragaan Busana Batik Pesisir dan Busana Muslim.
Wakil Walikota Jakarta Timur, Safruddin Putra, selaku penyelenggara acara mengatakan, pentas seni seperti Pergelaran Kesenian Masyarakat
Pesisir ini perlu digalakkan agar kekayaan seni budaya bangsa Indonesia tetap lestari,
"Selain itu, nilai-nilai budaya dan agama pun akan mengakar di tengah kehidupan masyarakat, dan lebih dari itu tidak akan mudah diklaim bangsa lain sebagai kebudayaannya," kata Safruddin. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008