Magelang (ANTARA) - Sebanyak 150 prajurit Akademi Militer (Akmil) mengikuti latihan menembak di Lapangan Tembak M Socheh Kesatrian Akmil Magelang, Jawa Tengah, selama 2 hari pada 28-29 Januari 2020.

"Menembak merupakan keahlian yang harus dimiliki oleh seluruh prajurit Akmil, maka para pejabat Distribusi A dan B-1 Akmil melaksanakan latihan menembak senjata ringan," kata Kapenhumas Akmil Letkol Arm Kukuh Dwi Antono di Magelang, Selasa.

Baca juga: Gubernur Akmil: Kenaikan pangkat tingkatkan profesionalisme prajurit

Ia mengatakan latihan diikuti 150 prajurit Akmil dengan materi menembak tepat jarak 100 meter menggunakan senjata ringan M16 A1 dan menembak dengan pistol jarak 20 meter menggunakan senjata pistol G2 elite dan G2 combat.

Ia menyampaikan kegiatan ini merupakan program latihan tahunan sesuai dengan program kerja dan anggaran khususnya di bidang latihan serta merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan secara terencana, terarah, terukur, dan terkoordinasi agar diketahui sejauh mana hasil yang telah dicapai dan dapat dievaluasi.

Baca juga: Akmil buat kurikulum ilmu siber

"Prinsip latihan yang dilaksanakan secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut harus dipedomani agar latihan dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan," katanya.

Kukuh menuturkan latihan diawali dengan drill kering nabitepi (Napas, Bidik, Tekan, Picu) sebelum melaksanakan latihan menembak senjata ringan M16 A1 dan pistol G2 elite dan G2 combat, Oleh karena itu latihan harus dilaksanakan secara terus-menerus dan berlanjut agar mencapai standar yang diharapkan.

Baca juga: Lemhannas minta TNI-AD seleksi ketat taruna Akmil

Ia mengemukakan untuk memperoleh kemampuan profesional perorangan bagi organik militer Akmil, salah satunya perangkat kendali pembinaan kemampuan perorangan yaitu menembak senjata ringan M16 A1 dan pistol G2 elite dan G2 combat yang nantinya akan dapat diketahui secara pasti kemampuan serta keterampilannya.

"Pada saatnya akan mudah untuk diarahkan pada tujuan pembinaan personel dan penggunaan jabatan selanjutnya," kata Kukuh.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020