Temanggung (ANTARA News) - Dua orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat kecelakaan tunggal, bus masuk jurang di tepi jalan raya antara Gunung Sumbing dengan Sindoro, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (14/12). "Kemungkinan remnya blong, bus menabrak tanggul pembatas jalan di tepi jurang," kata saksi yang juga korban luka, Rodin (20), warga Desa Gondosuli, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, di Temanggung, Minggu. Dua korban tewas adalah Jumrat (50), warga Desa Kemloko, Temanggung dan Agus Hartoyo (48) warga Desa Jampiroso Utara, Temanggung, yang juga kondektur bus naas "Maju Makmur" dengan nomor polisi AA 1438 CA dengan sopir Suparmin (40), warga Desa Kalibanger, Kecamatan Jumo, Temanggung. Sebanyak 32 orang termasuk sopir bus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit "Ngesti Waluyo" Parakan, Temanggung, namun empat di antara mereka sudah diizinkan petugas rumah sakit untuk pulang. Dua korban tewas hingga sekitar pukul 10.00 WIB masih berada di ruang jenazah rumah sakit itu. Bus umum jurusan Purwokerto-Semarang itu melaju dari arah Wonosobo menuju Temanggung, mengalami kecelakaan dengan masuk jurang di tikungan dan tanjakan Sigandul, di kawasan antara Gunung Sumbing dengan Sindoro, Desa Tlahap, Kecamatan Kledung, Temanggung, sekitar pukul 00.15 WIB. Hingga sekitar pukul 11.00 WIB bus masih berada di jurang dengan kedalaman sekitar 20 meter. Saat terjadi kecelakaan, situasi jalan relatif sepi. "Saat kejadian, situasi jalan sepi dan gelap, hujan gerimis, kondisi jalan berupa tikungan dan tanjakan," kata Kepala Satuan Lalulintas Kepolisian Resort Temanggung, AKP Setya Budi Waspada. Petugas kepolisian bersama masyarakat setempat mengevakuasi para korban untuk selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit "Ngesti Waluyo" Parakan, yang terdekat dengan lokasi kejadian. Dua korban, katanya, meninggal di lokasi kejadian. Kemungkinan, katanya, kondisi jalan yang relatif berat dan licin menjadi penyebab kecelakaan itu. Sopir bus, tidak sedang dalam keadaan mengantuk saat kejadian itu. Polisi hingga saat ini masih melakukan penyelidikan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008