"Dunia komputer di Indonesia memang diproyeksikan tidak mengalami pertumbuhan, tetapi juga tidak ada minusnya. Itu sudah cukup baik mengingat beberapa negara lain sudah memproyeksikan penurunan 20 hingga 30 persen tahun 2009," kata Timoty kepada ANTARA, akhir minggu ini.
Secara industri, demikian Timoty, telah terjadi pertumbuhan pada 2008 sebesar 25 hingga 30 persen. Oleh karena itu, kalaupun pada 2009 tidak terjadi penurunan maka itu sudah gambaran yang baik.
Timoty mengatakan tidak ada hal yang spesial yang akan dilakukan perusahaannya untuk menghadapi krisis keuangan global tahun 2009 nanti, hanya meningkatkan mutu dan pelayanan serta memperbesar jaringan distribusi dan purna jual.
"Karena merek kami sudah banyak dikenal orang kami ingin menaikan kualitas produk kami, menjaga kesempatan jalur distribusi yang bisa kami masuki, dan wilayah yang bisa kami masuki purna jualnya," ujar dia.
Untuk ekspor sendiri, jumlah komputer produksi PT Zyrezindo masih sangat kecil, namun perusahaan ini berani menetapkan target ekspor ke Srilangka, Filipina, Vietnam, dan Singapura.
Tantangan terbesar usaha komputer sama dengan produk elektronik yakni produk-produk ilegal, namun adanya Permendag Nomor 44 Tahun 2008 tentang importir terdaftar (IT) diharapkan dapat menekan produk-produk ilegal.
"Produk ilegal ini sangat mengganggu, ini juga mengganggu kenyamanan konsumen saya rasa," kata Timoty sambil menyebut harga jual produk ilegal kadang tidak berbeda jauh dengan produk asli. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008