Kalau mahasiswa dari China nanti pulang kita pasti akan melakukan pemeriksaan intensif
Nunukan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara menunggu instruksi Kementerian Luar Negeri untuk memulangkan mahasiswa dari China menyusul kekhawatiran terjangkitnya virus corona terhadap warga negera Indonesia di Negeri Tirai Bambu itu.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Nunukan Hasan Basri di Nunukan melalui sambungan telepon Selasa menyatakan Pemkab Nunukan tetap serius memperhatikan mahasiswanya yang sedang menuntut ilmu di China.
Baca juga: China catat kematian pertama virus corona di Beijing
Pemkab Nunukan saat ini intens memantau perkembangan kondisi mahasiswa asal Kabupaten Nunukan di China sejak adanya informasi merebaknya virus mamatikan tersebut.
Hasan Basri menyebutkan, ada 19 mahasiswa asal Kaltara yang saat ini masih berada di Hubei, Wuhan, Huangshi masing-masing Nunukan (8), Tarakan (6), Bulungan (4) dan Malinau (1).
Baca juga: Mendikbud minta mahasiswa Indonesia di Wuhan tetap tenang
Namun pemulangannya belum dapat dilakukan sebelum mendapatkan instruksi dari Kemlu RI, katanya.
Kepala Seksi Penanganan Masalah Penyakit Menular Dinas Kesehatan Nunukan Aris Suyono mengaku mendapatkan informasi mahasiswa asal Nunukan akan dipulangkan mengingat wabah virus corona ini.
Baca juga: Pasien asal Tiongkok yang diisolasi di RSHS kondisinya membaik
Jikan benar nantinya tiba di Kabupaten Nunukan maka tentunya akan dilakukan pemeriksaan intensif untuk memastikan mereka tidak terjangkit virus mematikan itu.
"Kalau mahasiswa dari China nanti pulang kita pasti akan melakukan pemeriksaan intensif," ujar Aris.
Gejala virus corona ini adalah flu, batuk-batuk, demam dan suhu tubuh di atas 38 derajat celcius.
Virus Corona ini mirip dengan sindrom pernapasan akut berbahaya yang dapat menyebabkan kematian. Jenis virus corona baru yang menyerang China bernama 2019 novel coronavirus (2019 nCOV).
Pemkab Nunukan juga telah siap siaga apabila menemukan warganya mengalami gejala dengan menyediakan ruangan khusus di RSUD Nunukan untuk isolasi pengambilan sampel untuk pemeriksaan.
Pewarta: Rusman
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020