Bangkok, (ANTARA News) - Mantan Perdana menteri Thailand Thaksin Shinawatra Meminta militer berhenti "campurtangan" dalam pembentukan pemerintah baru. Seperti dilaporkan AFP, Thaksin mengatkan hal itu dalam pidato lewat video yang telah direkam sebelumnya kepada 50.000 pendukungnya, Sabtu. "Pada saat militer campur tangan ... Mereka yang campur tangan dalam pembentukan pemerintah harus berhenti dan mundur," Thaksin mengatakan dalam video berdurasi 20 menit. Polisi mengatakan 50.000 pendukung Thaksin berkumpul dan mengenakan kemeja merah untuk menunjukkan kesetiaan mereka. Hal itu dilakukan dua hari sebelum parlemen memilih perdana menteri baru. Thaksin tinggal di pengasingan untuk menghindari tuduhan korupsi di negaranya. PM Somchai Wongsawat, sudara ipar Thaksin, telah dipaksa turun dari kekuasaan melalui keputusan pengadilan pada 3 Desember yang memecah-belah koalisi yang berkuasa. Thaksin, yang dipecat dalam kudeta 2006 tapi masih mendapat dukungan luas di antara warga Thailand pedesaan yang miskin, menuduh militer dan sistim pengadilan telah campur tangan. Tuduhannya terucap setelah anggota koalisi pekan lalu menyeberang untuk mendukung partai Demokrat yang beroposisi. "Kita masih di bawah kudeta militer ... Mereka telah menggunakan pengadilan untuk menindak keras politisi. Tidak ada tempat lain di dunia di mana sebuah partai dibubarkan dua kali," katanya. Ia merujuk kepada pelarangan partai politiknya Thai Rak Thai dan penggantinya Partai Kekuatan Rakyat. "Mereka harus menghormati keputusan rakyat. Mereka harus menunjukkan reaksi dengan semangat olahragawan dan tidak campurtangan," ia menambahkan. Pemimpin unjuk rasa Veera Musikapong mengatakan telefon langsung ke Stadium Nasional Bangkok telah dibatalkan agar ada dukungan bagi koalisi pemerintah baru yang dipimpin oleh Puea Thai, kelompok baru pendukung Thaksin. Dua bekas anggota koalisi telah berjanji untuk mendukung Puea Thai jika pidato melalui telefon dibatalkan, kata Veera. "Saya tidak akan menelefon (Thaksin), dengan demikian kami akan menjadi partai inti dalam koalisi nasional. Jangan khianati kami atau kami akan penuhi negara ini dengan kemeja merah," Veera memperingatkan. Sementara itu Thaksin mengeluarkan peringatan pada anggota parlemen yang telah menyeberang untuk mendukung oposisi Partai Demokrat. "Orang tahu mereka akan dihukum," kata Thaksin.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008