Dalam siaran pers diterima di Bandarlampung disebutkan, Mr Soarez sebelumnya menjadi salah satu delegasi dalam Festival Puisi Internasional Tegalmas.
Abe selain sastrawan juga seorang wartawan dengan jejak rekam kejurnalistikan di Kanada, Makau, Portugal, Indonesia dan Timor Leste.
Baca juga: Sastrawan: Sastra Jawa akan tetap bertahan di era milenial
Baca juga: Anies: Jakarta harus ambil peran di kancah literasi dunia
Alumnus Fakuktas Ekonomi UGM itu menyebut dirinya sangat terkesan dengan Lampung.
"Pulau Tegalmas mengingatkan saya dengan Pulau Atauro di Lorosae. Mungkin saya akan berbincang dengan Pemerintah Timor untuk juga menggelar festival internasional seperti ini di Atauro," urai Abe.
Abe menyebut, Timor Leste dan Indonesia itu bersaudara dekat. Sudah 20 lebih sejak referendum, menurutnya, duta seni dan kebudayaan adalah salah satu cara paling efektif mengeratkan hubungan antar-negara.
Abe Soarez berharap hubungan lintas-negara ini bisa terus terjalin dan berlanjut.
Baca juga: Sastrawan: Video "Bulukumba" akibat minimnya pemahaman nilai budaya
Baca juga: Sastrawan nilai karya-karya penyair generasi milenial tanpa beban
"Tentu saja saya berharap ada rombongan dari Indonesia terutama dari Lampung bisa melihat Timor Lorosae. Kami akan berupaya jadi tuan rumah yang baik juga," janji Abe.
Abe juga memuji infrastruktur jalan tol dan kondisi Bandara Radin Inten. "Bandaranya juga sudah internasional, bagus sekali," puji dia.
Ketua PWI Supriyadi menyambut baik kedatangan sastrawan Timor Lorosae tersebut.
"Kebetulan pemilik pulau, Thomas Azis Riska itu sahabat saya. Delegasi internasional sangat bagus untuk perkembangan literasi di Lampung. Apalagi Mr Abe juga punya latar belakang kewartawanan," ungkap Supriyadi didampingi salah seorang wartawan Adolf Ayatullah.
Baca juga: Dewan Kesenian sebut NH Dini sastrawan inspirasi anak muda
Baca juga: Enam sastrawan terima Anugerah Sastra Rancage
Baca juga: Sastrawan Malaysia sebut puisi esai "sastra diplomasi" diapresiasi
Pewarta: Triono Subagyo
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020