Padang (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memuji ketokohan Pahlawan Nasional M. Natsir sebagai sangat luar biasa, karena banyak konsep pemikirannya yang bisa diaktulisasikan guna menghadapi tantangan global dewasa ini.
Berbicara tentang M. Natsir sangat luas biasa, banyak hal yang bisa diambil dan dipelajari dari beliau, kata Presiden Yudhoyono, di Padang, Sabtu malam, ketika memberikan sambutannya pada acara syukuran penganugerahan gelar Pahlawan Nasional pada M. Natsir di Gedung Serbaguna PT Semen Padang.
Presiden berada di Padang dalam rangka kunjungan kerjanya ke Sumbar, yakni meresmikan proyek irigasi Sungai Batanghari di Dharmasraya dan menghadiri syukuran M. Natsir yang diangkat sebagai Pahlawan Nasional.
Menurut Kepala Negara, M. Natsir pantas dianugerahi sebagai pahlawan nasional karena banyak sumbangan pemikiran tokoh agamis asal Sumbar terhadap perkembangan Negara Kesatuan Repoblik Indonesia (NKRI).
Pemikiran tersebut, yakni tidak perlu ada penjajahan di dunia ini, karena seluruh bangsa di dunia adalah bersahabat.
M. Natsir adalah tokoh yang anti penjajahan, padahal ketika itu banyak negara di Asia dan Afrika sedang dalam belenggu penjajahan kolonial, namun beliau memproklamirkan anti penjajahan.
Pemikiran tersebut sejalan dengan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif serta menjalin persahabatan dengan seluruh bangsa di dunia, dengan filosofi saling menghargai, menghormati tanpa menyentuh kedaulatan.
Selanjutnya pemikiran tentang misi integral yang sangat penting untuk menjaga keutuhan NKRI.
Menurut Presiden, tantangan ke depan masih akan terus ada, jadi sangat dibutuhkan persatuan dan kesatuan untuk mengatasinya.
Berikutnya M. Natsir adalah tokoh agama dan ulama besar Islam yang selalu mengaplikasikan nilai-nilai Islam, selalu membawa kedamaian bagi seluruh umat manusia, dengan senantiasa teguh menjalankan ibadah sesuai tuntutan.
M. Natsir adalah tokoh ulama Islam besar, dan kita harapkan ke depan muncul lagi tokoh-tokoh lainnya, katanya.
Lebih lanjut dikatakan Presiden menyatakan generasi muda diharapkan bisa mengenal lebih dalam tokoh M. Natsir, baik sejarahnya maupun pemikirannya, untuk dapat dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan.
Syukuran penganugerahan gelar Pahlawan Nasional M. Natsir itu dihadiri kalangan keluarga, veteran, sejumlah menteri terkait serta juga digelar pemutaran film dokumenter tentang sejarah perjuangan M. Nastir selama tiga puluh menit. (*)
Copyright © ANTARA 2008