Kabul,  (ANTARA News) - Tiga tentara Inggris tewas dalam serangan bunuhdiri yang diduga dilakukan seorang bocah lelaki berumur 13 tahun di Afghanistan selatan. Satu tentara lainnya  tewas dalam ledakan bom pinggir jalan di wilayah yang sama, kata pejabat  di Kabul, Sabtu.

Tentara tersebut bertugas di bawah bendera Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang dipimpin NATO. Mereka tewas di distrik Sangin di provinsi Helmand selatan yang bergolak, Jum'at, kata pernyataan pasukan koalisi.

Prajurit angkatan laut Inggris pertama tewas ketika kendaraannya menghantam bom pinggir jalan. Satu jam kemudian, tiga tentara yang sedang berpatroli dengan berjalan kaki tewas setelah bocah lelaki 13 tahun mendekati mereka dengan gerobak dorong yang berisi bom, kata Kementerian Pertahanan Inggris.

Kementerian tersebut mengatakan, belum jelas apakah bocah lelaki yang  tewas dalam ledakan tersebut adalah pelaku bom bunuhdiri atau bom di gerobak tersebut diledakkan oleh seseorang melalui pengendali jarak jauh.

Jurubicara Taliban, Qari Mohammad Yousif Ahmadi mengatakan, salah seorang pejuang mereka bernama Abdul Basid melakukan serangan di daerah Charkhakano, di provinsi tersebut.

Ahmadi, yang berbicara melalui telefon dari suatu tempat yang tak dijelaskan, mengaku bahwa delapan tentara Inggris tewas dan beberapa lainnya cedera dalam serangan itu.

"Para petugas ini tewas saat membantu mewujudkan perdamaian dan keamanan untuk rakyat Afghanistan," kata jurubicara ISAF, Brigjen Richard Blanchette.

Sekitar 8.000 tentara Inggris ditempatkan di provinsi Helmand, sebagai bagian dari 50.000 prajurit pasukan NATO yang digelar di Afghanistan, yang datang dari 40 negara.

Kematian para prajurit itu Jum'at menjadikan jumlah korban tewas di kalangan tentara Inggris di Afghanistan mencapai 132 orang.

Lebih dari 200 tentara internasional termasuk 46 prajurit Inggris telah tewas di Afghanistan pada 2008. Jumlah terbesar sejak pasukan koalisi berhasil menggulingkan rezim Taliban pada akhir 2001.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008