Medan (ANTARA News) - Indonesia diharapkan agar lebih banyak memiliki wasit dengan lisensi dari Badan Sepakbola Dunia (FIFA), ini merupakan suatu kemajauan bagi dunia persepakbolaan di tanah air. "Selama ini Indonesia hanya mempunyai lima wasit FIFA, ke depan perlu lebih ditingkatkan lagi," kata mantan pelatih PSMS, Suryanto Herman di Medan, Sabtu. Hal itu dikatakannya ketika diminta komentarnya mengenai wasit Indonesia yang memiliki lisensi FIFA. Menurut Suryanto, untuk lolos menjadi wasit FIFA itu memang tidak semudah yang dibayangkan dan harus memenuhi beberapa persyaratan yang cukup berat. Persyaratan itu misalnya, wasit Indonesia itu harus melalui program Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) yang biasanya digelar di beberapa negara Asia. "Badan Wasit Indonesia (BWSI) harus melaksanakan program seperti itu, dengan dimikian bisa nantinya mengikuti seleksi wasit FIFA yang selama ini didamba-dambakan seorang wasit," katanya. Selanjutnya, ia menyebutkan, BWSI tidak perlu terlalu banyak melaksanakan penataran wasit tingkat nasional, namun ternyata diantara wasit itu tidak ada yang lolos dan terpilih menjadi wasit FIFA. "Wasit Indonesia harus sejajar dengan wasit dengan negara-negara dunia lainnya.Ini adalah suatu prestasi dan peningkatan bagi perwasitan di tanah air," ujar dia. Selain itu, jelasnya, wasit Indonesia masih memiliki kelemahan dan banyak wasit yang kurang menguasai bahasa Inggris. Padahal, bahasa asing itu merupakan suatu persyaratan yang sangat penting untuk dapat berkomunikasi dengan pemain dari berbagai negara. Untuk itu, ia sangat mengharapkan BWSI harus membuat program dan memberikan kursus bahasa Inggris bagi wasit-wasit nasional yang terpilih dari berbagai daerah. "Wasit Indonesia jangan hanya dipercaya untuk memimpin pertandingan bola di SEA Games dan Asian Games, melainkan juga pertandingan Olimpiade dan dunia," kata Suryanto yang mantan pelatih PSMS di era 1997-2002. Sementara itu, Badan Perwasitan Sepakbola PSSI Indonesia akan mengirimkan dua wasit untuk diukutsertakan pada program Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) tentang penciptaan wasit masa depan atau "Project Future Referees". Kedua wasit itu adalah Agus Fauzan Arifin, seorang sersan Angkatan Udara berusia 21 tahun dari Sleman, dan Diaz Aditya Wijaya, seorang mahasiswa berusia 19 tahun dari Kendari, Sulawesi Tenggara. Agus dan Diaz memperoleh `tiket` -nya ke Project Futures Referees AFC ini setelah lulus dari ujian yang dibuat oleh BWSI selama dua hari, yakni melalui serangkaian tes kebugaran wasit, keterbukaan wawasan atau pengetahuan perwasitan dan praktek lapangan. Sebelumnya, Ketua Badan Wasit Indonesia (BWSI), Bernhad Limbong di Jakarta, mengatakan, PSSI baru memiliki lima wasit dengan lisensi FIFA untuk memimpin pertandingan nasional. Idealnya, menurut dia, semestinya harus ada sebanyak 15 wasit lisensi FIFA di Indonesia.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008