Dharmasraya, Sumbar (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengagumi kerukunan hidup yang ditunjukan masyarakat Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, yang merupakan akulturasi dari etnis Minang, Sunda, dan Jawa. Dalam sambutannya ketika menghadiri acara panen raya dan tanam padi di Bukit Mindawa, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Sabtu, Presiden mengatakan kerukunan hidup multietnis seperti itu yang seharusnya dilakoni oleh seluruh Bangsa Indonesia. "Demikianlah keindahan yang ingin dibangun negeri ini, apa pun suku agama dan etnisnya, dari daerah mana pun asalnya, termasuk apa pun partai politiknya, harus rukun," tuturnya. Presiden Yudhoyono menambahkan kehidupan berbangsa dan bernegara sudah layaknya tidak melihat perbedaan indentitas dan semestinya juga tidak berjarak karena perbedaan tersebut. "Apa pun sukunya, apa pun partai politiknya, kalau tidak makan nasi satu hari lapar," ujar Presiden. Menurut Gubernur Sumatera Barat, Gamawan Fauzi, Kabupaten Dharmasraya adalah salah satu desa program transmigrasi yang berhasil di Sumatera Barat. Pencampuran suku Minang, Sunda, dan Jawa sudah terjadi sejak 30 tahun lalu. Untuk sampai di Kabupaten Dharmasraya, Presiden Yudhoyono yang didampingi Ibu Ani menempuh perjalanan darat menggunakan mobil selama lima jam dari Kota Padang.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008