Surabaya (ANTARA News) - Salah seorang tokoh pers Indonesia, Dahlan Iskan mengemukakan, ide untuk menggratiskan berita ANTARA kepada surat kabar adalah gagasan yang cerdas.

"Itu ide cerdas karena sekarang TV juga gratis kan. Ada gambarnya, suara dan ada geraknya sehingga kita tidak perlu susah-susah membaca. Lalu mengapa untuk berita yang harus dibaca masih membayar," katanya pada diskusi pada HUT ke-71 Perum LKBN ANTARA di Surabaya, Sabtu.

Pada diskusi tersebut Dahlan yang juga Ketua Umum SPS Pusat mengemukakan bahwa jika ANTARA betul-betul digratiskan, maka uangnya bisa dicari dari balik itu, misalnya melalui iklan dan lainnya.

Nanti koran juga akan begitu. Jawa Pos yang dijual bukan beritanya lagi, tapi gaya hidupnya. Sama dengan orang beli kopi di Starbuck dengan puluhan ribu, padahal rasanya sama dengan di warung-warung. Itu semua yang dibeli adalah gaya hidupnya," katanya.

Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Mandiri Jatim, DD Kliwantara sebelumnya mengemukakan bahwa pelanggan bisa mengakses berita ANTARA secara gratis jika didukung dengan dana APBN maupun APBD kota dan kabupaten.

Dahlan mengemukakan, ANTARA memiliki banyak pilihan untuk lebih maju, apalagi saat ini memliki kelebihan di bidang IT maupun sumber daya manusia.

"Saya kira peluang ANTARA ke depan cukup bagus. Karena sekarang surat kabar tidak bisa diandalkan lagi. Koran sekarang berada di persimpangan jalan," katanya.

Ia mengemukakan, ada kabar baik dan buruk dalam perkembangan media saat ini. Kabar baiknya adalah, ramalan sejumlah pihak bahwa dengan munculnya televisi, koran akan mati, ternyata tidak terbukti.

"Kabar buruknya, jangan terlalu banyak berharap pada koran. Nanti, hanya menunggu waktu saja, koran akan mati. Karena itu ANTARA jangan terlalu banyak berharap pada koran," katanya.

Pada diskusi yang juga menghadirkan pembiacara, redaktur senior LKBN ANTARA, Indro Sulsityo itu, Dahlan Iskan banyak memberikan semangat untuk kemajuan ANTARA. Kuncinya adalah bagaimana SDM ANTARA mau berubah. (*)

Copyright © ANTARA 2008