New York (ANTARA News) - Saham-saham AS yang turun di awal perdagangan akhirnya ditutup naik Jumat waktu setempat, karena para pedagang mengabaikan berita melambatnya perekonomian AS dan mendapat dorongan dari Gedung Putih yang menjanjikan akan mencegah industri otomotif jatuh.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 64,59 poin (0,75 persen) pada 8.629,68 poin, berhasil menghindarkan dari trend menurun yang sudah terjadi sejak awal transaksi yang sempat turun 200 poin.
Indeks Nasdaq naik 32,84 poin (2,64 persen) menjadi 1.540,72 poin , sedangkan indeks Standard & Poor's 500 menguat 6,14 poin (0,70 persen) menjadi 879,73.
Pasar dibuka melemah karena paket bailout 14 miliar dolar AS untuk Tiga Besar industri otomotif yang didukung Partai Demokrat dan Gedung Putih, gagal di Senat pada akhir Kamis.
Tetapi penurunan saham-saham itu berbalik bergerak naik, setelah Gedung Putih mengatakan mempertimbangkan realokasi dana penyelamatan finansial 700 miliar dolar AS untuk menjaga kelangsungan hidup industri otomotif.
"Gedung Putih adalah harapan terakhir industri otomotif," kata Sean Maher dari Economy.com seraya menunjuk prediksi 2,5 juta orang bakal kehilangan pekerjaan jika sektor otomotif bangkrut.
"Tanpa bantuan pemerintah, kemungkinan industri otomotif akan melikuidasi aset-asetnya. Ini menjadi skenario terburuk bagi negeri ini, memperdalam apa yang sudah diperkirakan sebagai resesi terburuk sejak 1930," kata Maher.
Pasar juga mencerna data ekonomi yang menyoroti kesulitan-kesulitan ekonomi.
Penjualan ritel AS turun untuk kali kelima bulan berturut-turut pada November, menyusut 1,8 persen di tengah melemahnya sentimen konsumen dan kondisi kredit yang ketat dalam sebuah resesi mendalam.
"Di sana jelas lebih banyak melemah, karena rumah tangga menahan belanjanya, karena mereka tidak memiliki dana," kata Jennifer Lee dari BMO Capital Markets,
Laporan lainnya menunjukkan harga barang turun 2,2 persen didorong oleh jatuhnya harga energi, dalam kali keempat bulan berturut-turut turun.
Penurunan harga dan melemahnya belanja meningkatkan kekhawatiran tentang sebuah resesi mendalam dan deflasi yang akan menekan Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga hingga menjadi nol persen.
Di antara saham-saham yang jadi fokus perburuan pialang, General Motors melaju 4,37 persen menjadi 3,94 dolar AS dan Ford naik 4,83 persen menjadi 3,04 dolar AS, kembali dari penurunan tajam awal perdagangan.
Bank of America naik 0,13 persen menjadi 14,93 dolar AS setelah mengumumkan rencana pengurangan 35.000 pegawainya dalam tiga tahun mendatang akibat melemahnya ekonomi global dan pengintegrasian perusahaan pialang Merrill Lynch.
Sementara obligasi menguat, memperpanjang lari luar biasa yang telah mendorong imbal hasil (yield) ke posisi terendah dalam sejarah.
Yield obligasi negara AS bertenor 10-tahun turun menjadi 2,589 persen dibandingkan 2,648 persen pada Kamis dan yang bertenor 30-tahun menyusut menjadi 3,064 persen dari 3,089 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dengan arah berlawanan. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008