Saat berbicara dalam "Forum PPP Mendengar" yang diselenggarakan di Kantor DPP PPP Jakarta, Jumat malam, Sri Sultan yang juga Gubernur DI Yogyakarta itu menegaskan bahwa keadilan merupakan salah satu kunci sukses mengelola bangsa Indonesia yang multi etnis, agama dan suku.
"Negara kita ini sejak awal sudah ditakdirkan multi etnis sehingga memang rawan untuk terjadinya konflik," ujarnya saat menanggapi pertanyaan mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Dr Azyumardi Azra.
Tapi ironinya, menurut Sultan, keunggulan bangsa Indonesia itu sekaligus pula menjadi titik kelemahannya dimana seringkali elit-elit yang tengah berkuasa memanfaatkan konflik yang ada demi kepentingan kelompok tertentu atau mendongkrak popularitas.
Karena itu, menurut Sultan, yang dibutuhkan bangsa Indonesia adalah kemampuan pemerintah untuk mengelola beragam perbedaan itu secara bijaksana dan adil.
"Kalau jadi presiden, ya akan adil. Tidak pandang bulu," tegas Sultan.
Menurut Sultan, berbagai persoalan konflik yang terjadi selama ini masalahnya lebih pada daerah yang menuntut keadilan dari pusat yang dinilai kurang adil kepada suatu etnis atau suku bangsa yang ada di Indonesia.
Terkait dengan mengedepankan sikap yang adil itu, menurut Sultan, dialog menjadi salah satu upaya yang harus dikedepankan dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa yang muncul.
Namun demikian, terhadap upaya-upaya separatisme dari NKRI, Sultan mempunyai ketegasan sikap untuk mengatasinya.
"Kalau arahnya sudah separatis, ya dihabisi," ujarnya dan disambut tepuk tangan puluhan kader PPP yang hadir.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008