Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Boediono mengatakan, cadangan devisa saat ini mencapai 50,6 miliar dolar AS, meningkat sekitar 420 juta dolar dibanding posisi 28 Novembver 2008 yang mencapai 50,18. "Terakhirkan kan cadangan devisa 50,6 miliar dolar AS," katanya di Jakarta, Jumat. Menurut dia, pihaknya terus berupaya untuk memperkuat cadangan devisa terutama untuk mengantisipasi 2009. Ia mengatkan, dalam bulan Desember ini, cadangan devisa akan ada tambahan sekitar 2 miliar dolar AS yang berasal dari bantuan program yang ditarik pemerintah. Selain itu ia mengatakan, awal tahun depan akan ada lagi tambahan untuk cadangan devisa. "Selain itu ada beberapa upaya dan belum bisa kita sampaikan hasilnya untuk mendapatkan dukungan pada balance of payment (neraca pembayaran), yaitu fasilitas yang tidak masuk ke APBN (anggaran penerimaan dan belanja negara), namun ke cadangan devisa," katanya. Namun, ia belum mau memberitahukan fasilitas apa yang tengah diusahakan. "Nanti saja?" katanya singkat ketika ditanyakan wartawan tentang fasilitas yang tengah diusahakan tersebut. Beberapa waktu lalu, Boediono menyatakan, dirinya tengah berbincang dengan Gubernur The Fed, Ben Bernanke mengenai kemungkinan Indonesia mendapatkan bantuan fasilitas swap dari AS. Sementara itu, baru-baru ini Bank Dunia baru menandatangani persetujuan pinjaman kepada pemerintah Indonesia senilai 950 juta dolar AS yang dapat digunakan untuk keperluan APBN. Kepala Ekonom Bank Dunia di Indonesia William E Wallace mengatakan, pinjaman itu setidaknya bisa menambah cadangan devisa dalam bulan Desember ini karena dapat dicairkan segera. Sementara itu, sejak Juli 2008, cadangan devisa terus merosot sekitar 10 miliar dolar AS. Akhir Juli 2008, cadangan devisa mencapai 60,563 tertinggi selama 2008 ini. Agustus, cadangan devisa turun menjadi 58,358 miliar dolar. Akhir September, kembali merosot 1,15 miliar dolar AS menjadi 57,108 miliar dolar AS. Penurunan cadangan devisa salah satunya digunakan untuk intervensi rupiah agar tidak bergejolak secara dalam. Sementara itu rupiah sejak Juli 2008 mengalami pelemahan. Pada akhir Juli, berdasarkan data BI, nilai kurs beli dolar Rp9.072 sementara jual Rp9.164. Sedangkan pada 31 Oktober 2008, kurs jual Rp11.050 dan kurs beli Rp10.940. Rupiah pada November rupiah sempat mencapai angka tertinggi menembus Rp12.000. Selama sepekan ini, rupiah mengalami penguatan.Kini rupiah menurut data BI diperdagangkan pada level Jual Rp11.105 per dolar AS dan beli Rp10.995 per dolar AS.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008