Pemilik tambak mengaku mengalami kerugian puluhan hingga ratusan juta rupiah karena semua benih ikan yang sudah berada di tambak dihanyutkan banjir.
Munifi misalnya, mengaku, dari sekitar lima hektar tambaknya, empat ribu benih ikan bandeng dan dua ribu benih udang hilang dibawa banjir.
Kini ia terpaksa membeli benih lagi untuk kebutuhan ternak, belum ditambah biaya untuk memperbaiki tambaknya yang jebol.
"Habis semuanya mas. Saya tidak tahu bagaimana mengembalikan modal, soalnya dulu saya kan pinjam ke tetangga," katanya lirih.
Hal sama dialami Subahri, warga Kecamatan Kota Sampang, yang mengaku merugi puluhan juga rupiah akibat semua tambaknya jebol dan benih udangnya hanyut oleh banjir.
Sementara itu, hasil pendataan satuan koordinasi penanggulangan bencana (Satkorlak) Sampang menyebutkan, di Kecamatan Kota saja, rumah yang tergenang mencapai 3.442 unit.
"Ini belum empat kecamatan lain yang juga tergenang air banjir. Kami belum menerima laporan rinci dari pihak kecamatan," ungkap anggota Satkorlak, Ramadani, Jumat.
Dari lima kecamatan yang dilanda, yaitu Kedungdung, Robatal, Kecamatan Ketapang, Omben dan Kecamatan Kota, yang terparah adalah Kecamatan Kota di mana delapan desanya terendam banjir. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008