Pemogokan dan penutupan akan dihentikan lebih awal jika hasil negosiasi dicapai antara para pihak dan disetujui oleh kedua belah pihak
Oslo (ANTARA) - Sekitar 9.000 pekerja di pabrik kertas Finlandia akan memulai pemogokan tiga minggu pada Senin setelah pembicaraan soal upah macet, demikian disampaikan serikat buruh dalam sebuah pernyataan, perkembangan terbaru dari serangkaian konflik perburuhan yang menghantam Finlandia.
Sebanyak 6.000 karyawan lainnya di pabrik penggergajian kayu, pabrik kayu lapis dan produk kehutanan lainnya telah merencanakan pemogokan pada Senin, sehingga jumlah peserta mogok keseluruhan sekitar 15.000 pekerja.
Pengusaha telah berjanji untuk merespons dengan penutupan selusin pabrik mulai 10 Februari, kecuali jika kesepakatan tercapai pada saat itu, semakin melumpuhkan industri kehutanan Finlandia - sumber utama pendapatan ekspor.
"Pemogokan dan penutupan akan dihentikan lebih awal jika hasil negosiasi dicapai antara para pihak dan disetujui oleh kedua belah pihak," kata serikat pekerja Paperiliitto, menambahkan bahwa putaran pembicaraan berikutnya dijadwalkan pada Selasa.
Sementara serikat pekerja menginginkan upah yang lebih tinggi dan lebih sedikit jam kerja, pengusaha seperti yang diwakili oleh Federasi Industri Hutan Finlandia berpendapat bahwa upah tenaga kerja sudah terlalu mahal dibandingkan dengan negara-negara seperti Swedia dan Jerman.
UPM-Kymmene, Stora Enso dan Metsa Board adalah beberapa perusahaan yang menghadapi penutupan.
Finlandia telah dilanda gelombang konflik perburuhan terkait masalah upah dan jam kerja dalam beberapa bulan terakhir, memicu pengunduran diri mantan Perdana Menteri Antti Rinne pada bulan Desember atas penanganannya terhadap pemogokan pegawai pos.
Rinne digantikan oleh Sanna Marin, perdana menteri wanita pertama di negara itu, dan berusia 34 tahun, perdana menteri pemerintahan termuda di dunia.
Baca juga: Pekerja Prancis pilih hentikan produksi di kilang Lavera
Baca juga: Sebanyak 200 pekerja minyak Norwegia ancam mogok kerja
Baca juga: Pekerja perminyakan Norwegia capai kesepakatan soal gaji
Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020