ini bagian dari komitmen BPJS Kesehatan
Kupang (ANTARA) - Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris meninjau fasilitas kesehatan RS Siloam, Labuan Bajo yang menjadi salah satu faskes yang melayani peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) masyarakat Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin.
“Kami memberikan apresiasi mitra kerja kami bukan hanya rumah sakit pemerintah, rumah sakit milik swasta pun berkomitmen meningkatkan mutu pelayanan bagi peserta JKN-KIS. Kami juga cek bahwa komitmen tersebut tidak hanya dilakukan oleh faskes yang ada di wilayah pulau Jawa namun juga dilakukan di luar pulau Jawa bahkan sampai di Nusa Tenggara Timur,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris, Senin.
Peninjauan dilakukan untuk memastikan komitmen peningkatan mutu dan kualitas layanan dilaksanakan oleh faskes dengan baik. Hal tersebut sesuai dengan kesepakatan antara BPJS Kesehatan dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) pertengahan November 2019 lalu.
Baca juga: Menko PMK paparkan solusi iuran JKN mandiri kelas III
Baca juga: Ahli: Perpres 75/2019 harus diubah bila ingin iuran JKN tidak naik
Dalam hasil peninjauan tersebut ia mengatakan peningkatan pelayanan bagi peserta JKN-KIS itu berupa layanan antrean elektronik dalam rangka memberikan kepastian waktu layanan pada peserta JKN-KIS.
"Selain itu, rumah sakit harus memiliki layar atau display informasi ketersediaan tempat tidur untuk perawatan dan komitmen memastikan kemudahan pasien gagal ginjal kronis mendapatkan kemudahan layanan cuci darah." ujar dia.
Fachmi juga mengapresiasi komitmen Pemerintah Daerah NTT khususnya Pemda Manggarai Barat yang telah mengupayakan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat NTT.
Menurut Fachmi, keberhasilan Program JKN-KIS membutuhkan merupakan gotong royong bersama, bukan hanya dari aspek pembiayaan namun juga dari aspek peningkatan dan pemerataan mutu dan kualitas layanan.
“Walaupun hanya ada 2 rumah sakit di wilayah ini yaitu RSUD Komodo dan RS Siloam Labuan Bajo, Pemda Manggarai Barat telah membuktikan bahwa gotong royong ini dapat diwujudkan melalui upaya serius dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan wisatawan sekitar Labuan Bajo,” tambah Fachmi.
Fachmi berharap ke depan, RS Siloam Labuan Baju akan segera mengintegrasikan sistem antrean elektronik melalui Mobile JKN. Sebab saat ini BPJS Kesehatan mendorong fasilitas kesehatan untuk segera melakukan bridging sistem informasi manajemen (SIM) rumah sakit dan sistem informasi BPJS Kesehatan.
Baca juga: Ganjar minta BPJS Kesehatan lakukan inovasi terkait rujukan
Baca juga: Kenaikan iuran JKN membebani warga, kata anggota DPR
Diharapkan melalui satu aplikasi Mobile JKN, masyarakat khususnya peserta akan dimudahkan dalam hal mendapatkan informasi faskes, ketersediaan tempat tidur, mendaftarkan layanan kesehatan baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
“Kita tahu ini daerah wisata, pasti banyak masyarakat yang berlibur dan mengantisipasi jika membutuhkan pelayanan kesehatan, katanya.
Menurut dia, melalui integrasi sistem informasi platform bersama antara rumah sakit dan BPJS Kesehatan dalam aplikasi Mobile JKN diharapkan akan memudahkan masyarakat.
"Ini bagian dari komitmen BPJS Kesehatan karena tahun ini merupakan tahun pelayanan dan tahun peningkatan kepuasan peserta,” kata Fachmi.
Dalam kesempatan tersebut, BPJS Kesehatan memperkenalkan beberapa fitur baru di aplikasi Mobile JKN. Mulai dari cek ketersediaan kapasitas tempat tidur di fasilitas kesehatan, mendaftarkan pelayanan kesehatan baik di FKTP dan FKRTL hingga melihat jadwal tindakan operasi.
Baca juga: Menkes minta kesempatan cari jalan keluar defisit BPJS Kesehatan
Baca juga: Pasien BPJS bisa cek Mobile JKN jika ragu pelayanan di RS
Baca juga: BPJS Kesehatan targetkan seluruh RS gunakan antrean daring
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020