Jenasah yang belum teridentifikasi tersebut adalah seorang bocah berumur sekitar 8-10 tahun, berbaju warna orange dengan lengan baju berwarna biru, demikian pemantauan di lokasi penemuan jenasah di Barru, Sulsel.
Jenasah bocah tersebut ditemukan di sekitar belakang rumah pribadi mantan Gubernur Sulsel, H.M. Amin Syam yang berada di bibir pantai Kabupaten Barru oleh nelayan setempat.
Korban tewas sulit diidentifikasi, sebab wajah korban sudah rusak dan ditemukan dalam posisi tertelungkup terendam di laut.
Hingga kini, sejak KM Teratai Prima tenggelam di Perairan Baturoro, Selat Makassar, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), Minggu dini hari (11/1), saat melakukan pelayaran dari Pelabuhan Parepare ke Samarinda, Kaltim, sudah 36 orang ditemukan, terdiri dari dua tewas dan 34 selamat.
Sementara penumpang lainnya dari 250 orang yang terdaftar di manives hingga kini belum diketahui nasibnya, belum termasuk penumpang resmi tetapi tidak tercatat di manives.
Badan SAR Nasional bersama tim SAR dari Polri, TNI AL, KPLP, TNI AD setempat serta dukungan pesawat TNI AU terus melakukan pencarian korban, ujar Menhub Djusman Saffii Djamal saat melakukan kunjungan ke Posko Penanganan Korban KM Teratai Prima di Pelabuhan Cappa Ujung Parapare, Senin malam (12/1).
KRI Untung Senopati hingga saat ini masih berada di sekitar Perairan Majene untuk melakukan pencarian korban, ujar Menhub. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009