"Permintaan atas produk properti di Lippo Village tetap tinggi meskipun Indonesia terkena imbas krisis ekonomi global. Ini produk kami berbeda, sehingga permintaan tetap tinggi," kata Sales and Marketing Director, Lippo Village Norita Alex di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, terdapat berbagai keunggulan yang dimiliki Lippo Village yang membuat permintaan properti di perumahan ini tetap tinggi, yakni lokasi yang strategis, mutu lingkungan hidup yang tinggi dibuktikan antara lain dengan tingkat polusi udara yang sangat rendah.
Selain itu, terdapat keunggulan lain seperti lengkapnya berbagai fasilitas di kawasan tersebut, seperti sekolah, rumah sakit, universitas, mal, dan sebagainya.
Pada kesempatan itu Norita mengatakan bahwa Emerald Green diluncurkan dengan edisi terbatas sebanyak 23 kavling dengan luas 590 - 1.600 meter persegi di atas lahan seluas dua hektar. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp3,4 miliar - Rp14 miliar.
"Kami optimis, meskipun mahal namun kavling-kavling ini akan cepat terjual dalam waktu tidak lama. Terbukti saat ini satu kavling telah terjual," kata dia.
Perumahan Lippo Village dibangun pada tahun 1993. Pada penghujung1990-an, perumahan tersebut terpaksa berganti nama menjadi Lippo Karawaci disebabkan adanya desakan dari pihak Pemerintah agar semua proyek properti menggunakan nama berbahasa Indonesia.
Namun, kini pihak Lippo kembali menggunakan nama Lippo Village yang saat ini sudah mulai diperkenalkan kembali. "Rencananya akhir Januari 2009 kami akan mengumumkan resmi kembalinya penggunaan nama Lippo Village untuk kota mandiri ini," kata Norita.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008