Gorontalo (ANTARA News) - Sejumlah orang tua siswa yang menjadi korban penganiayaan seorang guru SMK Negeri III Gorontalo, memaafkan tindakan kekerasan yang dilakukan guru bernama Awaludin Korompot tersebut.

Salah seorang diantaranya, Alun Miu, Kamis, mendatangi sekolah untuk meminta penjelasan seputar kasus pemukulan yang dilakukan Awaludin kepada 18 siswa kelas I di sekolah itu.

"Saya sudah mendapat penjelasan dari pihak sekolah dan secara pribadi memaafkan kejadian tersebut, dengan catatan hal seperti itu tidak terulang lagi kepada siswa di sekolah ini," ungkap Alun, yang juga anggota DPRD Provinsi Gorontalo.

Ia menilai, sejauh ini belum ada komunikasi yang baik antara pihak sekolah dan orang tua siswa, sehingga kejadian tersebut baru diketahuinya setelah menonton tayangan televisi dan media cetak.

Ia berharap, kejadian tersebut memberi efek jera kepada para pendidik lain untuk tidak menempuh jalan kekerasan meski demi menegakkan disiplin di sekolah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Gorontalo Samir Badu mengatakan, Awaluddin telah dikenai sanksi dengan mencabut izin mengajarnya dan dialihkah menjadi staf Diknas Kota Gorontalo, terhitung sejak 10 Desember 2008.

Meski mengakui kesalahannya, Awaluddin merasa kurang puas dengan cara penanganan kasus yang menimpa dirinya ini.

"Kasus ini sudah lama, yakni pertengahan bulan November dan sudah selesai. Tapi mengapa sekarang diungkap lagi?" tanyanya.

Bertolak belakang dengan penyesalannya, Awaluddin mengaku akan mencari sumber yang mengedarkan rekaman berisi penamparan yang dilakukannya terhadap 18 siswa tersebut hingga jatuh ke tangan wartawan dan mencuat di media massa. (*)


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008