Surabaya (ANTARA) - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya fokus menggarap mesin politik dalam rangka menghadapi Pilkada Surabaya yang akan digelar pada September 2020.
"PDIP Surabaya juga konsisten menempuh jalan gotong-royong. Gerak ini melibatkan segenap anggota, kader, simpatisan dan pengurus partai, bersatu dengan rakyat," kata Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono di Surabaya, Senin.
Baca juga: PDIP pilih bersekutu dengan rakyat di Pilkada Surabaya
Baca juga: Tiga faktor penting PDIP berpotensi menangkan Pilkada Surabaya
Baca juga: PDIP Surabaya bangga kinerja Risma dapat pujian Megawati
Menurut dia, PDI Perjuangan mempunyai bekal kepercayaan rakyat yang sangat kuat dengan dibuktikannya Pilkada 2015, pasangan Wali Kota Tri Rismaharini dan Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana, yang diusung PDI Perjuangan sendirian, meraih dukungan 86,3 persen atau 893.087 suara.
Pada Pemilu 2019, lanjut dia, PDI Perjuangan meraih 416.000 suara dan memperoleh porsi mayoritas 15 kursi di DPRD Kota Surabaya. "Ini bekal kepercayaan rakyat yang sangat kuat bagi PDIP untuk memenangkan Pilkada Surabaya," kata Adi Sutarwijono yang juga Ketua DPRD Surabaya ini.
Sekarang ini, kata dia, PDIP Surabaya fokus menyiapkan mesin politik yakni, pembentukan Anak-Anak Ranting di tingkat RW, Ranting tingkat kelurahan dan PAC tingkat kecamatan. Jajaran kader dan pengurus PDI Perjuangan tengah sibuk, bergotong-royong, membentuk dan melakukan penyegaran Anak-Anak Ranting.
"Agenda konsolidasi partai kita selesaikan dulu. PDI Perjuangan memiliki 1.045 Anak Ranting dari 1.405 RW," katanya.
Sementara para kandidat, dengan disokong jaringan PDI Perjuangan, sangat aktif bertemu masyarakat. Mereka membantu memecahkan persoalan rakyat dan mengampanyekan program-program kerakyatan yang berkemajuan.
Para kandidat juga menegaskan sikap ideologis PDI Perjuangan, yang teguh menjaga Surabaya sebagai rumah bersama bagi semua kelompok dan golongan.
Ada 19 kandidat bakal calon wali kota dan wakil wali kota yang mendaftar ke PDI Perjuangan. Kandidat yang kader PDI Perjuangan adalah Bakal Calon Wali Kota Whisnu Sakti Buana, Dyah Katarina, Bakal Calon Wakil Wali Kota Armuji, Eddy Tarmidi, Anugerah Aryadi dan Oni Setiawan. Semua aktif bertemu rakyat, dengan caranya masing-masing.
"Tentang siapa yang direkomendasi sebagai calon wali kota dan calon wakil wali kota adalah domain dari DPP PDI Perjuangan. Posisi DPC Kota Surabaya akan tegak lurus menjalankan siapapun yang direkom DPP," kata Adi.
Adi mengatakan PDI Perjuangan sangat yakin bahwa rakyat Surabaya sangat memperhitungkan kandidat yang direkomendasi partainya. Terlebih tiga Pilkada langsung tahun 2005, 2010 dan 2015 dimenangkan semua oleh PDI Perjuangan.
Menurut dia, Kota Surabaya mengalami banyak perubahan, kemajuan dan kental berwajah kerakyatan. Sejak 2002 atau 18 tahun, Surabaya dipimpin kader PDI Perjuangan, era Wali Kota Bambang DH dan Wali Kota Tri Rismaharini.
Sejak 2010, lanjut dia, Wali Kota Bu Risma telah mendorong peradaban kota yang berkemajuan dan humanis, serta mengangkat di forum internasional. Banyak program Bu Risma yang manfaatnya telah dirasakan langsung oleh rakyat, mulai pendidikan gratis, kesehatan gratis, pengendalian banjir yang cepat surut, pavingisasi dan perbaikan saluran air, pembangunan taman-taman kota, adalah cuplikan keberhasilan Bu Risma.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020