Surabaya (ANTARA News) - Persebaya Surabaya tidak sanggup memperpanjang masa kontrak pelatih Freddy Muli karena nilainya terlalu tinggi sehingga pelatih ini siap dilepas saat kontrak berakhir pada 21 Desember 2008.
Manajer Persebaya Indah Kurnia kepada wartawan di Surabaya, Kamis, mengungkapkan, Freddy meminta pembaruan kontrak dengan nilai minimal sama dengan sebelumnya, Rp650 juta, hanya untuk setengah musim.
"Saya kaget ketika Freddy Muli meminta kontrak baru sebagai pelatih. Padahal saat pembicaraan awal, pembayaran gaji hingga kompetisi berakhir dilakukan rutin setiap bulan dengan nilai sama dari yang diterima sebelumnya," katanya.
Indah Kurnia mengungkapkan, kondisi keuangan klub yang sedang dilanda krisis beberapa bulan terakhi sehingga sangat berat bagi manajemen untuk memenuhi permintaan mantan pelatih PSMS Medan itu.
"Sebenarnya kami telah menyiapkan addendum kontrak lama untuk sisa masa tugasnya, tapi Freddy menolak menandatangani dan minta kontrak baru. Kami tidak sanggup lagi dan menyerahkan masalah ini kepada pengurus," tambah Indah.
Selain minta kontrak baru, Freddy Muli yang pada 2006 sukses mengantar Persebaya menjuarai kompetisi divisi satu, juga meminta pelunasan gajinya selama tiga bulan yang tertunggak.
"Kami paham dan mengerti dengan kekhawatiran Freddy Muli. Apalagi saat melatih PSMS Medan, dia sempat mengalami masalah karena gajinya tidak dibayar. Dia tidak ingin kasus itu terulang lagi," ujarnya.
Indah Kurnia menambahkan Persebaya sangat berharap Freddy menangani timnya sampai akhir musim, karena kinerjanya selama putaran pertama sangat bagus dan mampu membawa tim ke pringkat teratas klasemen wilayah timur.
"Kami belum berpikir untuk mencari pengganti Freddy, karena masih berharap dia terus bersama tim," tambahnya.
Ketua Harian Persebaya Cholid Goromah juga mengakui nilai perpanjangan kontrak yang diminta Freddy sangat sulit dipenuhi mengingat kondisi keuangan klub yang sedang krisis.
"Kami akan maksimalkan pelatih yang ada, kalau memang kondisinya demikian. Kalau GU (Gresik United) saja bisa ditangani Sasi Kirono dan Kuswo, saya kira Persebaya juga bisa. Yang penting, target menembus Liga Super musim depan tetap harus direbut," katanya.
Freddy menegaskan bersedia terus melatih Persebaya, asal ada pembaruan kontrak yang segera berakhir dan gajinya selama tiga bulan dilunasi.
"Saya pelatih profesional. Kalau tidak ada kontrak baru, buat apa. Lebih baik saya pergi dari Persebaya, meski sebenarnya berat," katanya. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008