"Apa yg dilakukan dengan membangun East Connection Taxiway (ECT) dan runway 3, jelas-jelas memberikan efisiensi yg signifikan, yang memberikan suatu kemanfaatan bagi dunia penerbangan. Baru kapasitasnya (pergerakan pesawat) akan naik," ujar Menhub di Tangerang, Banten pada Minggu.
Menhub mengatakan bahwa untuk meningkatkan kapasitas pergerakan pesawat di bandara Soekarno-Hatta bukanlah perkara yang mudah, sehingga perlu dioptimalkan.
Baca juga: Jokowi minta Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta segera dibangun
"Untuk mengoptimalkan peningkatan pergerakan pesawat di bandara Soetta itu butuh suatu kerja sama yg baik antara kemenhub dengan air traffic control serta operator bandara. Dan itu kita bahas secara detail dan memang mendapatkan apresiasi dari mancanegara juga," katanya.
Menhub melihat melihat secara fisik runway 3 dan juga meninjau apa yang dilakukan di Airport Operation Control Center (AOCC) Angkasa Pura II atau yang dilakukan di menara Air Traffic Control Airnav membuatnya bangga dan mengapresiasi apa yang dilakukan oleh AP II dan AirNav karena membuktikan anak bangsa mampu untuk membuat suatu bandara dan air traffic control yang sama kompetitifnya dengan apa yang ada di dunia internasional.
"Selama ini kita merasa bahwa kita (Bandara Soekarno-Hatta) tidak punya kapasitas, tapi ternyata kalau dilihat tadi apa yang dilakukan denga satu kesibukan luar biasa, bisa dibayangkan bahwa jeda satu pesawat dengan satu pesawat itu cuma 1-2 menit untuk melakukan kegiatan," ujar Budi Karya.
Baca juga: Jokowi resmikan landasan pacu 3 Bandara Soekarno-Hatta
Menurut Menhub, Bandara Soekarno-Hatta sudah melayani lebih dari 82 take off dan landing dalam sejam, sehingga menjadikannya sebagai bandara yang sibuk, bahkan bandara paling sibuk di Asia Tenggara.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo meresmikan landasan pacu (runway) 3 dan East Connection Taxiway (ECT), terminal 3 dan gedung VIP Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Cengkareng, Tangerang, Banten.
PT Angkasa Pura II (Persero) telah mengoperasikan penuh runway 3 Bandara Soetta sejak 20 Desember 2019. Dimensi runway baru itu mencapai 3.000 x 60 meter dari sebelumnya saat diuji coba sejak Agustus 2019 dengan dimensi 2.500 x 45 meter.
Bandara Soetta sebelumnya mempunyai dua runway, yaitu Runway 1 di utara dan runway 2 di selatan. Kehadiran runway 3 yang berlokasi di selatan akan membuat lebih banyak pesawat bisa mendarat (landing) dan lepas landas (take off).
Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan,adanya runway 3 membuat kapasitas pesawat yang bisa mendarat di bandara mencapai 100 pesawat per jam dari sebelumnya dua runway, sebanyak 82 pesawat per jam.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020