Sidoarjo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mengerahkan pompa untuk menyedot banjir setinggi hingga 30 centimeter yang belum surut selama beberapa hari di Desa Kedung Banteng dan Desa Banjar Asri, Tanggulangin, Sidoarjo.

Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin di Sidoarjo, Minggu mengatakan pihaknya memerintahkan kepada Dinas PUBMSDA untuk melakukan penyedotan banjir tersebut.

"Upaya ini dilakukan supaya aktivitas sekolah di SMPN 2 Tanggulangin di Desa Kedung Banteng berjalan normal, termasuk aktivitas warga di dua desa hingga saat ini masih terganggu akibat banjir tersebut," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah desa bersama warga melaksanakan kerja bakti memasang kanton pasir, sedangkan dari Dinas PUBMSDA menyedot air dan dialirkan ke sungai Kedung Banteng atau Kedung Peluk.
Baca juga: Sejumlah desa di Sidoarjo tergenang banjir
Baca juga: Akhirnya "tamu tahunan" itu datang juga
"Hari Selasa depan sudah bisa dimulai," katanya.

Ia berharap, setelah ini harus ada kajian bersama terkait penyebab banjir di Desa Kedung Banteng yang menggenangi sekolah SMPN 2 Tanggulangin dan Desa Banjar Asri.

"Penyebab banjir sementara disebabkan karena pendangkalan kali dan air pasang," katanya.

Pria yang akrab dipanggil Cak Nur ini mengatakan, kegiatan belajar mengajar di sekolah itu masih berjalan normal, karena banyak ruangan yang tidak tergenang air.
Baca juga: Jalan Raya Porong banjir 30 cm


"Selain itu, siswa untuk sementara siswa belajar di dalam masjid sekolah," katanya.

Terkait musibah itu, BPBD Sidoarjo menyalurkan 250 paket yang dibagikan ke warga, bantuan berupa bahan pokok seperti beras dan minyak, sedangkan dinas kesehatan membuka posko layanan kesehatan untuk melayani warga yang mengeluhkan gatal-gatal di kulit.

"Kami sudah siapkan bantuan sembako untuk warga, sebanyak 250 paket sembako akan kami bagikan," ujar Dwijo Prawoto selaku Kepala BPBD Sidoarjo.
Baca juga: BPLS kerahkan 12 pompa atasi banjir Porong

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020