Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan pemerintah Malaysia belum melakukan pelarangan terhadap kedatangan wisatawan asal Wuhan, China, ke negara tersebut.
Mahathir menyampaikan posisi pemerintah itu pada jumpa pers usai menghadiri Rumah Terbuka (Open House) Tahun Baru China 2020 yang diselenggarakan Menteri Keuangan, Lim Guan Eng dan Persatuan-Persatuan China Klang di Persatuan Hokkien Klang di Kuala Lumpur, Minggu.
Mahathir Mohamad mengatakan penyebaran virus corona, yang dikenal sebagai 2019-nCoV, di negara tersebut masih belum sampai ke tahap kritis.
Dia mengatakan kebanyakan negara sudah mengambil langkah tertentu menyusul situasi serius karena virus tersebut tidak dikenali sebelumnya.
Kementerian Kesehatan juga menjalankan pemeriksaan sehingga tiga pelancong yang tertular di Johor dapat ditindaklanjuti.
"Persoalannya manusia melakukan perjalanan dan dengan sangat pantas. Sebelum sempat kita menemukan yang terjangkit mereka sudah tiba di destinasi," katanya.
Jadi, ujar Mahathir, pihaknya tidak mungkin melakukan deteksi sepenuhnya.
"Kementerian Kesehatan juga menyaring rakyat Malaysia yang berada di China sejak beberapa hari lalu sebelum memasuki kembali negara ini untuk memastikan mereka tidak menyebarkan penyakit tersebut," katanya.
Sebelumnya, Dirjen Kesehatan Malaysia, Datuk Dr Noor Hisham Abdullah, mengatakan sebanyak 87 warga Malaysia yang pulang dari Wuhan dan sekitar wilayah Hubei bebas dari virus corona 2019-nCoV.
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Malaysia Wan Azizah Wan Ismail dalam jumpa pers mengatakan semua warga yang cuti di China diminta melaporkan segera untuk pemeriksaan kesehatan.
Wisma Putra (Kementrian Luar Negeri Malaysia) memantau sebanyak 49 warga Malaysia saat ini berada di Wuhan.
Baca juga: WHO: Virus corona capai 1.320 kasus di 10 negara
Baca juga: Eijkman: 2019-nCov jenis virus corona ke-7 menginfeksi manusia
Baca juga: Data baru virus korona: 56 orang meninggal, 2.000 tertular
Begini tahap pengecekan virus corona di Bandara Soetta
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020