Jakarta (ANTARA News) - Mantan Menteri Luar Negeri Ali Alatas yang dianugerahi dua bintang utama oleh negara, yaitu Bintang Adi Maha Prana dan Bintang Republik Indonesia Utama, layak dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta.
Jurubicara Kepresidenan, Dino Pati Djalal, di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis, menyatakan menurut rencana Ali Alatas akan dimakamkan di TMP Kalibata pada Jumat pagi pukul 09.00 WIB.
"Rencananya akan dimakamkan di TMP Kalibata karena beliau mempunyai Bintang Adi Maha Prana dan juga Bintang Republik Indonesia Utama. Dengan dua bintang tersebut, beliau berhak dimakamkan di TMP Kalibata dengan upacara militer," tuturnya.
Dino menjelaskan, saat ini pemerintah sedang berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk menyusun upacara penyambutan jenazah dari Singapura serta
upacara pemakaman.
Menurut rencana, jenazah Ali Alatas akan tiba di Jakarta pada pukul 18.00 WIB dan disambut Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa.
Dino menyampaikan duka cita yang amat mendalam dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas kepergian Ali Alatas yang sampai akhir hayatnya menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Presiden itu.
Presiden mendengar berita duka cita tentang wafatnya Ali Alatas pada pukul 07.30 waktu Singapura ketika sedang dalam perjalanan kembali menuju Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, usai menghadiri Bali Democracy Forum.
"Beliau sangat sedih dan `shock` mendengar berita tersebut. Apalagi, beberapa waktu lalu ketika beliau mengunjungi Ali di Singapura nampak sedang `recovery` dan bahkan sudah ada rencana untuk pulang," tutur Dino.
Pada Minggu, 7 Desember 2008, Presiden Yudhoyono menyempatkan diri menjenguk Ali Alatas yang sudah sejak dua minggu dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth setelah mengalami kondisi kritis di Jakarta.
"Karena itu, berita ini sangat berat. Kita semua merasa terpukul, tidak terduga. Tadi, ada suasana berkabung yang sangat terasa di pesawat dalam perjalanan dari Bali ke Jakarta. Seluruh delegasi diam dan termenung atas
kepergian Ali," jelas Dino.
Dino mengatakan, bagi Presiden, sosok Ali Alatas bukan hanya seorang diplomat biasa, namun juga seorang negarawan.
Presiden memandang Ali Alatas sebagai diplomat ulang yang disegani oleh masyarakat internasional serta selalu memberi yang terbaik bagi bangsa sampai akhir hayatnya.
"Pak Ali kantornya pas di belakang Istana. Beliau selalu memberi masukan-masukan secara jujur dan selalu berbobot. Masukannya selalu apa adanya dan mengutamakan kepentingan nasional," ujar Dino.
Sebagai sosok langka yang telah berkecimpung di dunia diplomasi selama 30 tahun, Dino mengatakan, Presiden beserta Ibu Ani merasa sedih kehilangan putra terbaik bangsa.
Dino memastikan Presiden Yudhoyono akan melayat jenazah Ali Alatas setibanya di tanah air pada Kamis sore pukul 18.00 WIB.
Namun, saat ini belum diputuskan apakah jenazah Ali Alatas akan disemayamkan di Departemen Luar Negeri atau di rumah duka di Kemang, Jakarta Selatan. (*)
Copyright © ANTARA 2008