"Saya benar-benar terkejut ketika mendengar bapak Ali Alatas telah kembali berpulang ke pangkuan Tuhan Yang Maha Esa di Singapura. Beliau adalah seorang negarawan khususnya bagi Malaysia, karena peranannya dalam membina hubungan baik bilateral antara Indonesia dan Malaysia," katanya sebelum Sidang ke-37 General Border Committee Malaysia-Indonesia (GBC Malindo), di Jakarta, Kamis.
Sebelum sidang GBC Malindo, Badawi meminta waktu untuk menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Ali Alatas yang juga menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Badawi mengatakan, upaya beliau untuk terus meningkatkan hubungan kedua negara bahkan terus dijalankan, meski tidak lagi menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.
"Beliau terus mendorong upaya-upaya negara ASEAN, khususnya Indonesia dan Malaysia, untuk terus membina persaudaraan, ikatan baik kedua negara, untuk menambah keakraban, mendalami dan meluaskan lagi kerjasama kedua negara sehingga melahirkan kekuatan baik secara bilateral maupun regional," katanya.
Badawi berdoa agar arwah Ali Alatas dapat diterima di sisi Allah SWT, sesuai dengan amal yang telah diperbuat dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan kesabaran menerima cobaan tersebut.
Ali Alatas, Kamis (11/12), meninggal dunia di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, pada pukul 07.30 waktu setempat.
Direktur Warganegara Indonesia/Badan Hukum Indonesia, Departemen Luar Negeri, Teguh Wardoyo, mengatakan jenazah dipulangkan hari Kamis ini juga. Pihak KBRI Singapura sedang dalam proses pengurusan jenazah untuk dipulangkan ke Indonesia.
Saat ini jenazah masih berada di Rumah Sakit Mount Elizabeth dan ditunggui oleh Ibu Alatas dan anak-anaknya.
Menurut Teguh Wardoyo, sesampainya di Indonesia jenazah akan langsung disemayamkan di Gedung Pancasila, Deplu, Jalan Taman Pejambon, Jakarta. "Tapi ini masih tentatif, karena kami masih berkoordinasi dengan berbagai pihak," katanya.
Belum ada kepastian mengenai tempat pemakaman almarhum, apakah di Taman Makam Pahlawan Kalibata atau di lokasi pemakaman keluarga. (*)
Copyright © ANTARA 2008