New York (ANTARA News) - Harga minyak naik lebih dari tiga persen, Rabu, di tengah sinyal Saudi Arabia telah memangkas pasokan kepada para pelanggan untuk Januari, seiring dengan terus menurunnya permintaan minyak akibat krisis ekonomi global.    Saudi Arabia mengatakan kepada para pelanggan pentingnya pihaknya mengurangi pasokan pada bulan depan, sehingga produksi minyak kerajaan itu akan berada di bawah kuotanya 8,47 juta barel per hari.    "Akan terjadi pengurangan besar, akan ada penurunan produksi yang serius lagi," kata seorang pedagang pada salah satu pelanggan besar Saudi Arabia kepada Reuters..    Harga minyak AS naik 1,45 dolar menjadi 43,52 dolar per barel, setelah sempat bertengger di level tinggi 46,17 dolar. Minyak Brent Laut Utara di pasar London naik 87 sen menjadi 42,40 dolar per barel.    OPEC akan menggelar pertemuan pada 17 Desember dan kelompok itu kemungkinan akan menyepakati pemangkasan produksinya kembali.    Merosotnya permintaan di AS dan perekonomian negara maju lainnya telah membuat harga minyak anjlok dari rekor tinggi di atas 147 dolar pada Juli lalu.    Laporan Badan Informasi Energi AS pada pekan ini yang meramalkan penyusutan pertama dalam permintaan mintyak dunia sejak 1983 semakin meningkatkan ekspektasi bahwa OPEC akan mengurangi produksinya lebih jauh lagi.     Sebelumnya, harga minyak tertekan menyusul data stok minyak AS yang memperlihatkan naiknya stok bahan bakar di konsumen terbesar dunia tersebut di tengah menurunnya permintaan.     Menteri energi Rusia, Rabu, menyatakan para anggota OPEC siap melakukan "pengurangan signifikan" produksi minyak mereka, dan output Rusia kemungkinan akan menurun pada 2008, sekalipun pemerintah berupaya untuk mendorong produksi. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008