Ini pembebasan tahap pertama luasnya 1.500 hektare lebih dari 3.000 hektare di wilayah KITPekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekanbaru akan melakukan pembebasan lahan seluas 1.500 hektare di Kawasan Industri Tenayan (KIT) sebagai lokasi pembangunan industri hilir minyak sawit mentah/crude palm oil (CPO).
"Ini pembebasan tahap pertama luasnya 1.500 hektare lebih dari 3.000 hektare di wilayah KIT," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT di Pekanbaru, Minggu.
Firdaus mengatakan tindakan pembebasan lahan KIT ini dilakukan setelah ditetapkannya wilayah itu sebagai salah satu kawasan strategis industri nasional beberapa waktu lalu, dimana KIT masuk dalam 14 Kawasan Industri Strategis untuk Pulau Sumatera.
Untuk Provinsi Riau, hanya ada dua daerah yang masuk, yaitu Kota Pekanbaru di Kecamatan Tenayan Raya dan Kabupaten Siak di daerah Tanjung Buton.
"Kawasan Industri Tenayan, bagian dari RPJMN 27 kawasan industri strategis nasional, dan bagian dari 14 kawasan di Pulau Sumatera, sehingga dapat menjadi proyek strategis nasional 2020," kata Firdaus.
Dikatakan Firdaus, dengan dibukanya kawasan itu maka akan menyediakan ratusan ribu lapangan pekerjaan. Sebab, investasi yang bakal ditanam di lahan seluas itu mencapai Rp28 triliun.
"Akan terbuka 155 ribu lapangan pekerjaan nantinya dan masuknya investasi baru sekitar Rp28 triliun," katanya.
Menurut dia, dengan adanya KIT ini dapat menjadi peluang ekonomi bagi masyarakat ke depannya karena akan muncul kawasan perkotaan baru. Belum lagi, lapangan pekerjaan dari sektor informal yang akan mendukung kawasan itu.
Untuk itu, katanya menambahkan, perlu adanya dukungan dari semua pihak untuk pembangunan Kawasan Industri Tenayan ini.
Baca juga: Kawasan industri di Pekanbaru mampu buka 155.000 lapangan kerja baru
Baca juga: Bahlil: Harga tanah di kawasan industri tak lebih dari Rp200 ribu/m2
Pewarta: Vera Lusiana
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020