"Informasi curah hujan dari BMKG, pengamatan para pakar, dan juga kondisi yang terpantau langsung di lapangan, telah meyakinkan bahwa ancaman kelaparan sudah di depan mata dan ini tidak bisa biarkan," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD NTT, Yunus
Kupang (ANTARA) - Fraksi PDI Perjuangan DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT) mengingatkan pemerintah terkait adanya ancaman kelaparan yang diperkirakan akan melanda sejumlah wilayah di provinsi berbasis kepulauan ini pada tahun 2020.
"Informasi curah hujan dari BMKG, pengamatan para pakar, dan juga kondisi yang terpantau langsung di lapangan, telah meyakinkan bahwa ancaman kelaparan sudah di depan mata dan ini tidak bisa biarkan," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD NTT, Yunus Takandewa, di Kupang, Minggu.
Baca juga: Pengamat: NTT akan dilanda kelaparan
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan keluhan para petani di sejumlah daerah di NTT yang mengatakan bahwa curah hujan tahun ini sangat kurang sehingga tidak bisa bercocok tanam. Bahkan, ada petani yang sudah menanam pun tidak bisa tumbuh dengan baik karena minim curah hujan.
"Sebagai Ketua Komisi V, kami bersama anggota juga melakukan pemantauan langsung di lapangan, dan fakta lapangan telah meyakinkan kami bahwa ancaman kelaparan itu ada di depan mata," kata Yunus Takandewa.
Karena itu, dia juga meminta pemerintah untuk mengaktifkan posko layanan di semua tingkatan, karena cuaca ekstrem dan curah hujan tidak menentu.
"Pemerintah harus mulai menggerakkan posko bencana, untuk melakukan monitoring, pencatatan kejadian, kemungkinan dampak dan solusi penanganannya," katanya menambahkan.
Baca juga: NTT dilanda kelaparan, stok pangan cukup
Langkah ini penting dilakukan, agar pemerintah dapat menyiapkan skenario penanganan secara cepat dan tepat sejak awal.
"Artinya, tidak menunggu sampai ada rakyat yang merintih karena kelaparan, baru pemerintah bergerak mencari solusi penanganan," kata mantan Wakil Ketua DPRD NTT ini pula.
Baca juga: 900 transmigran di NTT kelaparan
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020