"Saat ini kami mengimpor (mobil Foton) secara CKD (terurai) dan melakukan perakitan di PT Gaya Motor," kata Direktur Penjualan dan Pemasaran PT Foton Mobilindo, Frans C Harsono, di Jakarta, Rabu.
Ia melihat segmen pasar yang dibidik Foton untuk jenis MPV dengan kabin ekstra (van) sedang kosong, sehingga kesempatan bagi Foton View XLC (Xtra Large Cabin) yang mengusung mesin bersilinder 2.800 cc masuk ke pasar Indonesia.
Untuk itu, PT Foton Mobilindo merakit tiga model Foton View yaitu tipe travel dengan konfigurasi 14 kursi (2+12) yang membidik pasar agen perjalanan dan biro jasa antar jemput, tipe family degan konfigurasi sembilan kursi (2+7) yang membidik segmen keluarga, dan tipe executive dengan konfigurasi tujuh kursi (2-5) yang membidik pasar eksekutif perusahaan.
"Dalam satu tahun, terhitung Januari 2009 kami menargetkan penjualan sebanyak 1.500 unit," kata Frans. Harga kendaraan tersebut, menurut dia, berkisar antara Rp170 juta sampai Rp220 juta per unit on the road Jakarta."
Untuk itu, pada tahun pertama pihaknya telah membangun jaringan distribusi yaitu dealer yang menangani penjualan, perawatan, dan suku cadang (3S) di 11 kota yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar. Palembang Pekanbaru, Medan, Banjarmasin, dan Makasar.
"Tahun ke-2 kami akan menambah menjadi 26 jaringan distribusi di sekitar kota-kota tersebut," ujar Frans. Ia mengatakan, telah melakukan riset untuk mengetahui potensi pasar di kota-kota besar di Indonesia itu.
Menanggapi pertanyaan, kapan Foton akan membangun perakitan sendiri, Frans mengatakan, hal itu sangat tergantung pada kondisi pasar dan penjualan Foton di Indonesia.
Ia yakin mampu mengisi segmen pasar van di Indonesia, kendati mobil yang dipasarkan merupakan mobil China yang citranya diakui belum sebagus mobil dengan merek dari negara maju, seperti Jerman, Jepang, dan lain-lain yang sudah lebih dulu masuk ke Indonesia.
"Kami akui mobil China tidak sebaik negara maju. Tapi kalau kami lihat mereka (mobil China) memiliki keunggulan yang lain yaitu daya tahan karena kaki-kakinya (mobil) lebih kuat dan mesinnya lebih `bandel,` meskipun interiornya mungkin kalah (dengan mobil dari negara maju)," kata Frans.
Lebih jauh ia menjelaskan pihaknya menggunakan satu jalur perakitan mobil PT Gaya Motor dengan kapasitas 25 unit mobil per hari.
Menurut Presdir PT Gaya Motor, Jacob A Oeswadi, PT Foton Mobilindo melakukan kerjasama perakitan selama dua tahun. "Setiap dua tahun akan diperpanjang kontraknya," ujar Jacob. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008