Jakarta,  (ANTARA News) - Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta Tatiek Fauzi Bowo mengimbau kepada pemilik gedung perkantoran agar membangun dan menyediakan ruang menyusui bagi ibu wanita karir.

Imbauan itu disebut Tatiek muncul karena kesadaran menyusui yang masih rendah di Jakarta yang antara lain disebabkan karena ibu bekerja mengalami hambatan dalam pemberian ASI.

"Saya mengharapkan agar imbauan ini dijalankan, sudah diusulkan (ke Pemda) tapi belum dibahas lagi," katanya seusai acara Sosialisasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Balaikota Jakarta, Rabu.

Tatiek membandingkan ruangan menyusui itu dengan ruangan khusus merokok yang diatur lewat Perda No.2/2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

"Harusnya disediakan ruangan seperti itu. Tidak seperti sekarang, ibu menyusui harus melakukannya di toilet misalnya, itu kan tidak sehat," paparnya.

Ia menyebut di ruangan menyusui di kantor, ibu yang bekerja dapat menyusui bayinya di waktu istirahat, atau memeras ASI untuk disimpan.

Dalam sambutannya, Gubernur DKI Fauzi Bowo yang membuka acara tersebut mengingatkan bahwa pemberian ASI bermanfaat bagi kesehatan bayi dan ibu.

"Dengan ASI, tingkat kesehatan bayi lebih baik. Angka kematian bayi menurun. Ibunya juga jadi sehat, ada metabolisme yang berlangsung dengan baik. Secara ekonomis juga murah, tidak harus membeli susu formula," ujar Guberrnur.

Kepala Dinas Kesehatan Wibowo Sukijat menyebut inisiasi menyusu dini mengurangi resiko kematian ibu dan bayi hingga 22 persen.

Sementara itu, pentingnya inisiasi menyusu dini ini disebut Wibowo penting karena tingkat kematian ibu dan anak yang masih tinggi.

Angka kematian ibu di Indonesia tercatat sebesar 307/100.000 orang sedangkan angka kematian anak sebesar 48/1.000 orang.(*)

 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008