Pantauan ANTARA, Sabtu, selain aparat keamanan, sejumlah warga juga terlihat berkumpul di seputar lokasi masjid.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jhonny Edison Isir mengatakan pengamanan ini dilakukan untuk menjaga ketertiban Kota Medan, selain itu juga untuk memberikan rasa aman kepada warga setempat.
"Kita jaga Kota Medan ini sebagai citra miniatur Indonesia wujudnya rasa aman dan damai. Jadi kita berkolaborasi dan gotong royong menjaga di sini," katanya.
Diberitakan sebelumnya, sekelompok orang diduga melakukan penyerangan di Masjid Al Amin, Jalan Belibis, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (24/1) malam.
Jhonny Edison Isir mengatakan peristiwa penyerangan tersebut merupakan buntut dari penertiban warung tuak yang dilakukan petugas Satpol PP pada Jumat siang.
Dari penertiban tersebut, kemudian menimbulkan pro dan kontra antarmasyarakat setempat. Kemudian sekelompok warga melakukan penyerangan ke masjid dan sejumlah rumah warga.
Akibat peristiwa tersebut, sejumlah fasilitas masjid dan juga rumah warga rusak.
"Kita coba melihat dan mendudukkan, akarnya ada dimana. Sejauh ini informasi yang kita dapat, ini residu-residu dampak dan akses dari proses penertiban warung tuak. Ada residu di situ. Mungkin pro kontra, kemudian ada kelompok yang pro dan kelompok yang kontra. Melakukan perlawanan dan lempar-lempar batu," katanya.
Baca juga: Polisi: Penyerangan masjid di Sumut memakan korban
Baca juga: Polisi: Sekelompok orang serang masjid di Sumut
Baca juga: Polisi selidiki kasus penyerangan masjid di Medan
Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020