Nusa Dua (ANTARA News) - Pemerintah Australia berkomitmen untuk memfasilitasi pemerintah Indonesia dengan pinjaman siap pakai (stand by loan) senilai 5 miliar dolar Australia untuk mengatasi dampak krisis keuangan.
Hal itu dikemukakan oleh Perdana Menteri Australia Kevin Rudd dalam sesi konferensi pers bersama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, seusai pertemuan dwipihak di Nusa Dua, Bali, Rabu.
Menurut Rudd, sebagai sahabat dan negara tetangga yang baik, sudah sepantasnya Australia membuat komitmen tersebut.
Dia juga menekankan pentingnya kerjasama kawasan untuk mengatasi dampak krisis keuangan.
Sementara itu, Presiden Yudhoyono mengatakan bahwa Indonesia telah memutuskan untuk tidak menggunakan format yang sama dalam mengatasi krisis keuangan global sebagaimana 10 tahun lalu, yaitu menjalin kerjasama langsung dengan IMF.
Indonesia kali ini, lanjut Presiden, lebih memilih untuk membangun kerjasama dengan Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia dan sejumlah negara sahabat, seperti Jepang, Australia, dan Uni Eropa.
Menurut Presiden, dana tersebut akan disiapkan oleh Australia apabila sewaktu-waktu Indonesia memerlukan pinjaman akibat krisis keuangan.
Perubahan Iklim
Pada kesempatan itu, Kepala Negara juga mengapresiasi kesigapan aparat Australia menahan Adrian Adamas yang diduga terlibat penyelewengan dana BLBI dan mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp1,9 triliun.
Presiden berharap yang bersangkutan dapat diekstradisi pada saatnya nanti.
Selain membahas mengenai "stand by loan", pertemuan dwipihak kedua Kepala Pemerintahan itu juga membahas mengenai isu perubahan iklim.
Presiden menegaskan bahwa perubahan iklim dapat diatasi dengan komitmen bersama negara maju dan berkembang.
Dikatakannya, ada sejumlah negara berkembang yang tidak merasa keberatan memimpin, namun terbentur dalam masalah sumberdaya. Oleh karena itu, negara maju harus memimpin.
Kepala Negara juga mengatakan Indonesia dan Australia telah bekerja sama di bidang kehutanan untuk mengatasi dampak perubahan iklim.
Sementara itu, Rudd mengatakan bahwa dunia internasional telah menyepakati dan berkomitmen mewujudkan Peta Jalan Bali untuk mengatasi isu perubahan iklim. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008